Gedung Kremlin Diserang Drone, Rusia Klaim Putin Tak Terluka Sedikitpun
Gedung Kremlin mendapatkan serangan pesawat tak berawak pada Selasa malam, namun Presiden Rusia Vladimir Putin tidak sedikitpun mengalami luka
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Gedung Kremlin mendapatkan serangan pesawat tak berawak atau drone (UAV) pada Selasa malam, namun Presiden Rusia Vladimir Putin tidak sedikitpun mengalami luka.
Pernyataan ini disampaikan layanan persnya pada Rabu kemarin waktu setempat.
"Akibat aksi teroris ini, Presiden Federasi Rusia tidak terluka. Jadwal kerjanya tidak berubah, tetap berjalan seperti biasa," tulis pesan tersebut.
Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (4/5/2023), Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menjelaskan bahwa Putin tidak berada di gedung itu selama apa yang ia gambarkan sebagai serangan drone Ukraina pada Selasa malam.
Ia mencatat bahwa Putin saat ini bekerja dari kediamannya di dekat Moskwa.
Peskov juga mencatat bahwa serangan itu tidak akan mempengaruhi parade Hari Kemenangan yang ditetapkan pada 9 Mei mendatang di Lapangan Merah.
Kremlin sebelumnya melaporkan bahwa dua drone telah menargetkan gedung itu, namun keduanya dijatuhkan sebelum dapat menyebabkan kerusakan.
"Dua kendaraan udara tak berawak diarahkan ke Kremlin. Sebagai hasil dari tindakan tepat waktu yang diambil oleh militer dan layanan khusus yang menggunakan sistem perang radar, perangkat tersebut langsung dinonaktifkan," jelas layanan pers Kremlin.
Rusia menggambarkan insiden itu sebagai serangan teroris, dengan mengatakan pihaknya berhak untuk membalas dengan cara, tempat dan waktu yang dipilihnya.
"Kami menganggap ini sebagai aksi teroris yang direncanakan sebelumnya dan upaya melawan Presiden Rusia," kata layanan pers Kremlin.
Baca juga: Serangan drone ke Kremlin: Ukraina bantah serang Putin atau Moskow
Kremlin mencatat bahwa insiden itu terjadi 'menjelang Hari Kemenangan dan pawai pada 9 Mei 2023, saat tamu asing berencana untuk hadir.