Ukraina Sebut Perang Rusia Bukanlah Film 'Lord of The Ring', 'Jangan Berharap Pada Serangan Balik'
Ukraina dan Barat sering menyebut perang Rusia-Ukraina bagaikan palagan di film Hollywood pada awal 2000-an, "The Lord of The Ring" (LOTR).
Editor: Hendra Gunawan
“Pada musim semi, ketika cuaca membaik, dan sudah mulai membaik… kita bisa memperkirakan Rusia ingin melakukan serangan di beberapa daerah,” kata Kirby kepada outlet Voice of America yang dikelola pemerintah pada hari Jumat.
Zelensky Masih Optimistis
Sebelumnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah bahwa pasukan Rusia akan dikalahkan seperti halnya Nazi Jerman di tahun 1945.
Janji itu ia ucapkan dalam sebuah pidato memperingati akhir Perang Dunia II, Senin (8/5/2023).
Mengutip The Moscow Times, pidatonya direkam satu hari menjelang Hari Kemenangan di Rusia (Victory Day), peringatan perang Soviet di mana akan ada parade tentara di Lapangan Merah.
"Semua kejahatan lama yang dibawa kembali oleh Rusia modern akan dikalahkan sama seperti Nazisme dikalahkan," kata Zelensky dalam sebuah video di taman dan peringatan Perang Dunia II Kyiv.
"Sama seperti kita menghancurkan kejahatan bersama, kita menghancurkan kejahatan serupa sekarang," tambahnya.
Berbeda dari Rusia, Eropa merayakan Hari Kemenangan (Victory in Europe Day) pada 8 Mei, tepat saat saat Nazi Jerman menyerah tanpa syarat kepada sekutu tahun 1945 lalu.
Baca juga: Tak Mau Disamakan Dengan Rusia, Ukraina Ubah Tanggal Perayaan Hari Kemenangan Atas Nazi
Zelensky mengatakan ia telah mengajukan RUU ke parlemen untuk secara resmi memperingati Hari Kemenangan di Ukraina juga pada 8 Mei.
Selama bertahun-tahun, Ukraina dan negara-negara bekas Soviet lainnya merayakan Hari Kemenangan pada 9 Mei.
Mengganti tanggal perayaan merupakan langkah terbaru dari serangkaian keputusan yang diambil Ukraina dalam beberapa tahun terakhir untuk menjauhkan diri dari Rusia.
Ukraina juga sebelumnya mengganti nama-nama jalan dan kota yang dinamai tokoh Soviet.
Zelensky mengatakan Ukraina malah akan merayakan Hari Eropa pada 9 Mei, yang mempromosikan perdamaian dan persatuan di benua itu.
Uni Eropa menyambut baik langkah tersebut.