Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Campak Ditemukan Lagi di Jepang, Menteri Kesehatan Ingatkan Masyarakat untuk Vaksinasi

Kementerian Kesehatan meminta masyarakat mengikuti instruksi dari institusi medis jika ada gejala yang dicurigai terinfeksi campak.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kasus Campak Ditemukan Lagi di Jepang, Menteri Kesehatan Ingatkan Masyarakat untuk Vaksinasi
NHK
Menteri Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan Jepang, Katsunobu Kato. Kementerian Kesehatan Jepang memperingatkan masyarakat terkait penyakit campak yang mulai ditemukan lagi beberapa waktu terakhir. Masyarakat diminta vaksinasi. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kementerian Kesehatan Jepang memperingatkan masyarakat terkait penyakit campak yang mulai ditemukan lagi beberapa waktu terakhir.

"Infeksi campak ditemukan pada beberapa orang belakangan ini dan mohon perhatian di masyarakat," papar Menteri Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan Jepang, Katsunobu Kato baru-baru ini.

Baca juga: Kasus Campak di Provinsi Papua Tengah Meningkat, Rendahnya Cakupan Vaksinasi Jadi Penyebab 

Menanggapi konfirmasi infeksi campak yang sangat menular, di Jepang, Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan menyerukan kehati-hatian, seperti mengikuti instruksi dari institusi medis jika ada gejala yang dicurigai terinfeksi campak.

"Bagi mereka yang belum divaksinasi untuk mempertimbangkan vaksinasi," imbau Menteri Kato lagi.

"Campak" adalah penyakit infeksi virus yang menyebabkan demam dan ruam. Penyakit ini sangat menular, dan hampir 100 persen orang yang tidak kebal, mungkin juga menjadi terinfeksi," kata menteri.

Menurut Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan, epidemi telah dilaporkan di Asia dan negara lain, dan bahkan di Jepang saat ini.

Pada tanggal 27 April, seorang pria berusia 30-an tahun di Prefektur Ibaraki yang kembali dari India dipastikan terinfeksi.

Baca juga: 48 Anak di Papua Tengah Positif Campak, Terbanyak di Kabupaten Mimika

Berita Rekomendasi

Kemudian seorang wanita berusia 30-an dan seorang pria berusia 40-an yang tinggal di Tokyo yang berada di Shinkansen yang sama dengan pria ini juga telah dipastikan terinfeksi.

Menurut Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan, ada risiko infeksi akan menyebar lebih jauh di masa mendatang.

"Jadi jika kita yang telah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi atau memiliki gejala yang menunjukkan infeksi setelah kembali dari luar negeri, hubungi petugas medis terlebih dahulu dan ikuti petunjuknya, dan pindah jangan dengan transportasi umum. Kontak institusi medis segera," ujarnya.

Selain itu, Jepang juga mengimbau anak-anak dengan usia target dan mereka yang berencana bepergian ke luar negeri dan belum divaksinasi untuk mempertimbangkan vaksinasi, karena dapat mengurangi risiko infeksi dengan dua vaksinasi reguler.

Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas