Megawati Mengaku Heran Ada Negara yang Nyatakan Dukungannya Terhadap Ukraina
Menurut Megawati, ia melihat perang antara Rusia dan Ukraina tampak kurang seimbang.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri selama ini ternyata menyoroti perang yang berlangsung di Eropa Timur antara Rusia dengan Ukraina.
Rusia diketahui hanya didukung negara tetangganya Belarus.
Sedangkan Ukraina yang selama ini telah mengajukan proposal untuk bergabung dengan NATO, diketahui didukung oleh negara Barat yang dipimpin Amerika Serikat (AS).
Menurut Megawati, ia melihat perang antara Rusia dan Ukraina tampak kurang seimbang.
Ini terlihat dari strategi yang dimainkan kedua negara jelas berbeda.
"Itu kenapa Ukraina kok nggak mikir ya, kok mau melawan Rusia, kenapa? Loh ini realita, ini adalah strategi kan. Saya mikir, 'ngapain?' Hanya karena mikirnya dibantu oleh negara Barat," kata Megawati, dalam Pengukuhan KRI Bung Karno-369 yang dikutip dari Kompas TV, Kamis (1/6/2023).
Ketua Umum Partai PDI Perjuangan (PDIP) itu melihat aksi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tampak seperti orang yang sedang 'jualan' ke negara Barat.
Baca juga: Megawati Hadiri Peresmian dan Pengukuhan Komandan KRI Bung Karno-369 di Kolinlamil
Mantan seniman Ukraina itu, kata Megawati, terlihat selalu meminta bantuan negara Barat dan bukan mengandalkan negaranya sendiri.
Megawati juga mengaku heran ada negara yang menyatakan dukungannya kepada Ukraina.
Ia pun mempertanyakan dukungan seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh Ukraina.
"Pertanyaannya, kemarin kan saya lihat di TV, Presiden Zelenskyy 'jualan-jualan', ya kenapa keliling-keliling begitu, terus dibilang mau memberi bantuan. Terus kemarin ASEAN bilang akan memberikan support, pertanyaan saya 'apakah itu sebenarnya yang dibutuhkan?," tegas Megawati.
Tidak hanya itu, ia juga melihat 'pemandangan yang berbeda' ditampilkan kubu Rusia yang tampak tidak terpengaruh dengan aksi Zelenskyy.
Megawati menilai Presiden Rusia Vladimir Putin tidak terlihat gentar dan bingung mencari dukungan.