Bendungan Nova Kakhovka Jebol: 600 Rumah di Ukraina Tenggelam, 22 Ribu Warga Mengungsi
Air melonjak melalui sisa-sisa tanggul usai meledak dan tak berselang lama ketinggian air naik beberapa meter hanya dalam hitungan jam.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, KIEV – Bendungan Nova Kakhovka di Kherson di laporkan meledak hingga menenggelamkan 600 rumah di wilayah selatan Ukraina akibat terdampak banjir bandang pada Selasa (6/6/2023).
"Pada saat PLTA Kakhovka terus roboh, air keluar tidak terkendali," ujar Walikota yang ditunjuk Rusia di Kota Nova Kakhovka, Vladimir Leontyev.
Dari cuplikan video yang beredar di media sosial menunjukkan air melonjak melalui sisa-sisa tanggul usai meledak. Tak berselang lama ketinggian air itu naik beberapa meter hanya dalam hitungan jam.
Baca juga: Bendungan Nova Kakhovka Jebol, Ukraina Serukan Pertemuan Mendesak Dewan Keamanan PBB
Menurut laporan kepala wilayah Kherson sejauh ini banjir bandang akibat jebolnya bendungan Nova Kakhovka telah menenggelamkan 600 rumah dan membuat 22.000 warga dari 80 desa terpaksa mengungsi untuk mencegah timbulnya korban jiwa.
Tak hanya itu, akibat ledakan yang menyebabkan jebolnya jembatan Nova kini ruang mesin di dalam Pembangkit Listrik Tenaga Air Kakhovka hancur total.
“Air terus meningkat. Evakuasi warga sipil dari zona banjir yang berdekatan sedang dilakukan untuk menyelamatkan semua nyawa. Tidak ada kepanikan di kota ini," kata Leontyev dalam pesan video di Telegram seperti dikutip dari Aljazeera.
Belum diketahui apa penyebab dari jebolnya bendungan ini, baik Rusia dan Ukraina sejauh ini saling tuduh mengenai pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa jebolnya bendungan Nova Kakhovka di Kherson.
Pihak juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak keterlibatan Rusia atas serangan yang menyebabkan jebolnya bendungan Nova, sebaliknya presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuduh pasukan Rusia dengan sengaja meledakkan bendungan itu untuk menghancurkan benteng pertahanan militer Kiev.
“Rusia tidak dapat mengalahkan kami di medan perang, sehingga menargetkan infrastruktur sipil untuk mencoba membekukan kami agar tunduk. Baru hari ini, Rusia meledakkan bendungan besar,” kata Anton Korynevych, duta besar untuk kementerian luar negeri Ukraina.
Kherson Berlakukan Keadaan Darurat
Tak lama usai bendungan Nova Kakhovka jebol Presiden Zelensky beserta pejabat lokal mengumumkan keadaan darurat .
Dengan menggunakan bus kota puluhan ribu orang mulai dievakuasi ke distrik-distrik di hulu kota Kherson, selain itu warga lainnya juga turut diamankan ke wilayah Mykolaiv dengan menggunakan kereta api.
Bendungan Nova Kakhovka menjadi penting bagi Ukraina lantaran bendungan ini dapat menampung air yang sama dengan Great Salt Lake di negara bagian Utah Amerika Serikat.
Memiliki tinggi 30 meter dan panjang 3,2 kilometer, Bendungan ini Kakhovka dibangun pada 1965 di Sungai Dnipro sebagai bagian dari PLTA Kakhovka.
Tak hanya memasok air ke semenanjung Crimea, yang dicaplok Rusia pada 2014, Bendungan Nova Kakhovka juga dimanfaatkan untuk menjalankan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang ada dibawah kendali Kremlin.
Meski Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan tak ada risiko langsung terhadap nuklir akibat meledaknya bendungan. Namun IAEA menegaskan pihaknya akan terus memantau situasi dengan cermat.