Pasangan di Malaysia Berpisah karena Thalassaemia, Tak Mau Ambil Risiko Bahayakan Anak Mereka Kelak
Sama-sama memiliki gen thalassaemia, pasangan asal Malaysia memutuskan untuk berpisah, tak mau ambil risiko bahayakan bayi mereka kelak.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
Satu-satunya penyembuhan yang mungkin saat ini membutuhkan transplantasi sumsum tulang.
Selama bertugas di departemen pediatri rumah sakit, mereka juga memiliki pengalaman langsung dengan banyak anak talasemia yang hidupnya bergantung pada transfusi darah, kata Dr Farra.
Baca juga: Viral Kisah Sepasang Kekasih Putus karena Idap Thalassemia, Teman Sekitarnya Sempat Menyayangkan
“Kami ingat anak-anak yang kami asuh, bahwa kami harus menusuk (jarum ke pembuluh darah mereka) setiap malam, dan mereka harus bergantung pada transfusi darah,” katanya.
“Mereka juga memberontak. Mereka mengungkapkan hal-hal seperti: ‘Mengapa saya sakit seperti ini padahal itu bukan salah saya?’”
Sekitar Februari hingga Maret ketika mereka pertama kali mengetahuinya, Dr Farra menyebut masa itu adalah yang tersulit.
Akhirnya, setelah diskusi selama beberapa bulan, mereka memutuskan untuk berpisah.
Meskipun Farra setuju dengan pendapat Ashraff bahwa mereka "tidak boleh egois" dan harus "merasa kasihan pada calon bayi mereka", dia masih mengharapkan "keajaiban".
“Pada akhirnya, kami berdua sepakat ini adalah cara terbaik,” tulisnya.
Dalam postingan di Instagram Story, Dr Ashraff mengungkapkan perasaan yang sama:
“Terima kasih untuk satu tahun terakhir."
"Ini adalah kenangan indah yang akan selalu saya simpan di hati saya."
"Mengenalmu adalah hal terbaik yang pernah terjadi padaku."
Baca juga: 3 Jenis Talasemia, Penyakit Keturunan karena Kelainan Sel Darah Merah dan Cara Mendeteksinya
“Tapi rencana Tuhan lebih baik. Tidak pernah berpikir bahwa… kami berdua adalah pembawa [thalassemia]."
"Saya sudah mencoba, saya menangis."