Pasangan di Malaysia Berpisah karena Thalassaemia, Tak Mau Ambil Risiko Bahayakan Anak Mereka Kelak
Sama-sama memiliki gen thalassaemia, pasangan asal Malaysia memutuskan untuk berpisah, tak mau ambil risiko bahayakan bayi mereka kelak.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
"Tapi di sini saya membiarkanmu pergi."
“Saya berharap kamu semua bahagia di masa depan."
"Aku akan selalu mencintaimu. Terima kasih Farra, terima kasih, cintaku."
Netizen menanggapi kisah pasangan itu dengan curahan dukungan dan simpati.
Sejak diposting, cuitan Twitter Dr Farra telah menerima 1,6 juta tampilan, 5.300 retweet, dan 2.600 komentar.
"Menangis pada kalian dua orang tanpa pamrih, aku mengirimi kalian begitu banyak cinta," baca balasan teratas di Twitter.
"Semoga Allah memudahkan semua yang Anda lakukan hari ini, besok dan selamanya."
Rekan sesama pembawa thalassemia juga berbagi cerita mereka sendiri, mengatakan: "Saya tahu betapa menakutkan rasanya."
Baca juga: Mengenal Penyakit Talasemia dan Jenisnya secara Klinis
“Dalam keluarga saya, ayah dan ibu saya sama-sama pembawa."
"Bahkan ketika mereka menikah, tidak ada pemeriksaan thalassemia saat itu."
"Akhirnya tiga anak mereka menderita talasemia."
“Kakak saya masuk UIA (Universitas Islam Internasional Malaysia) tapi harus keluar karena (thalassemia).”
Warganet lain menyarankan Dr Farra untuk mencoba berbagai metode seperti pergi untuk konseling genetik atau fertilisasi in vitro (IVF), termasuk Dr Mohd Faizal Bin Ahmad, dokter kandungan-ginekolog di Pusat Spesialis UKM di Kuala Lumpur.
Keesokan paginya, Dr Farra men-tweet: