Ilmuwan Ciptakan Embrio Sintetik Tanpa Sperma dan Sel Telur, Dilema Masalah Hukum dan Etika
Ilmuwan ciptakan embrio sintetik manusia tanpa sperma dan sel telur. Namun, penelitian ini menyebabkan dilema masalah hukum dan etika.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
Detailnya belum diterbitkan dalam makalah jurnal.
Penciptaan Embrio Sintetik Sebelumnya
Baca juga: Apa Itu Fertilisasi dan Kehamilan? Simak Pembagian Perkembangan Embrio Menjadi 3 Periode
Sebelumnya, tim ilmuwan di Institut Weizmann di Israel menunjukkan sel punca dari tikus dapat didorong untuk merakit diri menjadi struktur seperti embrio awal dengan saluran usus, awal dari otak, dan jantung yang berdetak.
Sejak saat itu, sebuah perlombaan telah dilakukan untuk mengembangkan model embrio ini untuk manusia.
Beberapa tim telah mampu mereplikasi tahap pengembangan paling awal.
“Hebatnya, kami menunjukkan bahwa sel induk embrionik menghasilkan embrio sintetik utuh, yang berarti ini termasuk plasenta dan kantung kuning telur yang mengelilingi embrio,” kata Prof Jacob Hanna, yang memimpin penelitian tersebut.
“Kami sangat senang dengan pekerjaan ini dan implikasinya,” katanya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)