Perawatan Medis Gratis Disediakan Arab Saudi bagi Jemaah Haji
Kemenkes Saudi mengatakan semua persiapan telah dilakukan untuk memberikan layanan kesehatan kepada jemaah Haji di 14 jalur udara, darat dan laut
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Kementerian Haji dan otoritas kesehatan Arab Saudi telah meningkatkan upaya untuk menyediakan layanan kesehatan bagi para jemaah Haji, termasuk operasi gratis yang dapat menelan biaya ribuan dolar Amerika Serikat (AS) pada tahun ini.
Pihak berwenang menyiapkan 172 rumah sakit dan pusat kesehatan di tempat-tempat suci di Makkah serta Madinah untuk melayani jemaah Haji pada musim Haji 1444 Hijriah/2023 Masehi.
Dikutip dari laman www.thenationalnews.com, Jumat (16/6/2023), Kementerian Kesehatan Saudi pekan ini mengatakan bahwa semua persiapan telah dilakukan untuk memberikan layanan kesehatan kepada jemaah Haji di 14 jalur udara, darat dan laut.
Statistik yang dikumpulkan oleh Komite Haji yang bertanggung jawab untuk menyambut jemaah, menyebutkan bahwa jumlah jemaah yang telah tiba di Madinah hingga Rabu waktu setempat mencapai 557.401.
Tahun ini, 32 rumah sakit termasuk rumah sakit lapangan, didukung oleh 140 layanan semacam puskesmas berfungsi dan melayani jemaah Haji tahun ini.
Menurut Kementerian Kesehatan Saudi, kapasitas tempat tidur rumah sakit pun tahun ini mencapai 6.132.761.
Baca juga: Petugas Sediakan Kursi Roda untuk Jemaah Haji Lansia di Mina dan Arafah
"Ambulans telah diposisikan untuk membawa korban jiwa atau bahkan kasus ringan seperti sengatan matahari pada jemaah selama musim Haji. Suhu di Arafah khususnya akan sangat panas, sehingga selalu ada orang lanjut usia (lansia) yang berjuang melawan sinar matahari,” kata seorang Paramedis di Jeddah, Alaa Hashem.
Ia pun akan bergabung dengan tim medis pada 24 Juni mendatang.
"Kami memiliki kasus besar dengan biaya operasi yang sangat mahal dan tidak semua jemaah mampu membayarnya, sehingga negara (Arab Saudi) menyediakannya secara gratis. Semua dokter dan staf medis diposisikan untuk membantu jemaah yang datang untuk (ibadah) Haji," jelas Hashem.
Kementerian Kesehatan Saudi juga mengaku akan memberikan bantuan dan layanan virtual untuk jemaah melalui rumah sakit virtual, setelah sukses dioperasikan selama musim Haji tahun lalu.
Tahun ini, beberapa klinik virtual telah ditambahkan di tempat suci dan Madinah.
Nantinya, akan ada 32.000 praktisi kesehatan yang bertugas selama musim Haji tahun ini.
Awal pekan ini, Saudi Press Agency melaporkan bahwa lebih dari 18.000 jemaah telah menerima perawatan medis di Madinah.
Pelayanan kesehatan yang diberikan itu meliputi operasi jantung terbuka, cuci darah, endoskopi dan kateterisasi.
"Lebih dari 16.000 orang dirawat di pusat kesehatan dekat Masjid Nabawi di Madinah dan sekitar 2.000 dirawat di rumah sakit setempat," kata kementerian itu.
Sebuah aula dialisis di Madinah yang dilengkapi dengan peralatan medis terbaru dan staf medis, diketahui menggunakan 10 perangkat untuk menyediakan lebih dari 40 sesi dialisis per hari.
Layanan ini disediakan secara gratis untuk semua jemaah.
Baca juga: Embarkasi Solo Dapat Tambahan Kuota Haji 1.261 untuk Jemaah Asal Jawa Tengah dan DIY
Pusat bantuan medis dan kendaraan medis bergerak juga telah dilengkapi dan disiapkan untuk kereta Mashaer dan Haramain, karena Kementerian Kesehatan Saudi semakin mengintensifkan upayanya di area tengah Masjidil Haram.
Kereta Mashaer beroperasi antara Mina, Arafah dan Muzdalifah, sedangkan kereta Haramain mengangkut jemaah antara Madinah, Jeddah dan Makkah.
Armada 190 ambulans dan 16 pusat darurat pum terpasang di fasilitas jembatan Jamaraat di Mina.
Jembatan ini adalah tempat arus besar peziarah pada waktu-waktu tertentu di Mina, saat mereka melakukan ritual Haji Lempar Jumrah.
Pada Selasa lalu, tim medis di King Abdullah Medical City membantu menyelamatkan nyawa seorang jemaah asal Irak berusia 80-an tahun yang mengalami serangan jantung.
Hatem Al Masoudi dari Makkah Health Cluster mengatakan fasilitas tersebut menerima permintaan melalui layanan hotline.
Ia pun menyadari bahwa kecepatan komunikasi dan koordinasi yang efektif serta efisien memainkan peran penting dalam menyelamatkan nyawa jemaah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.