Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ibu Hamil Hampir Kehilangan Bayinya karena Kepanasan, Ibu Mertua Larang Nyalakan AC di Rumah

Ibu hamil di China hampir kehilangan bayinya akibat serangan panas. Ia menyebut ibu mertua melarangnya menggunakan AC.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Ibu Hamil Hampir Kehilangan Bayinya karena Kepanasan, Ibu Mertua Larang Nyalakan AC di Rumah
Freepik
Ilustrasi ibu hamil. Ibu hamil di China hampir kehilangan bayinya akibat serangan panas. Ia menyebut ibu mertua melarangnya menggunakan AC. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita di China yang sedang hamil 20 minggu hampir kehilangan bayinya akibat gelombang panas parah setelah ibu mertuanya melarang penggunaan AC di rumah.

Outlet berita lokal Qingdao Broadcasting, yang dikutip South China Morning Post, melaporkan bahwa wanita yang tidak disebutkan namanya itu berasal dari provinsi Guangdong di China Selatan.

Ia dan bayinya selamat dari bahaya setelah dilakukan perawatan darurat di unit perawatan intensif setempat.

Dalam video viral yang dibagikan pertengahan Juni lalu, wanita itu terlihat berbaring di brankar saat dokter melakukan pemeriksaan medis.

Wanita tersebut mengatakan bahwa karena kesehatannya yang buruk, suaminya menyarankan agar dia berhenti bekerja ketika dia hamil.

Ia berkata mereka tinggal bersama ibu mertuanya yang ia rasa sangat membenci kehadirannya.

Baca juga: Beijing Dihantam Gelombang Panas, Suhu Tembus 41 Derajat Celcius Tertinggi Sejak 24 Tahun

Ketika suhu mencapai 38 derajat Celcius pada 10 Juni, wanita itu merasa panasnya semakin tak tertahankan.

Berita Rekomendasi

Ketika ia ingin menyalakan AC, ibu mertuanya melarangnya.

Sang ibu mertua disebut berkata kepada menantunya bahwa ia tidak pantas dimanja-manja karena ia tidak bekerja dan tidak membayar tagihan listrik.

“Semua makanan, pakaian, dan kebutuhan sehari-hari disediakan oleh anak saya,” kata ibu mertua tersebut.

"Kamu hanya tahu cara menghabiskan uang."

Wanita hamil itu mengatakan dia tidak bisa bernapas dengan benar dan mulai berkeringat deras sebelum akhirnya pingsan.

Ia lantas dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan darurat.

Ketika ia sudah sadar kembali, ia diberitahu oleh seorang dokter bahwa dia bisa kehilangan bayinya jika tidak menerima perawatan tepat waktu.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas