NATO Tunda Latihan dan Bantuan Jet Tempur F-16 hingga Serangan Balasan Ukraina Selesai
Ketua Komite Militer NATO, Rob Bauer mengatakan NATO menunda latihan dan pasokan jet tempur F-16 hingga serangan balasan Ukraina selesai.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
Ia menggambarkan perjuangan Ukraina yang bisa unggul di medan perang dengan semua bantuan dari Barat, meski tanpa jet tempur F-16.
"Ketika mereka bergerak maju dan mendapatkan lebih banyak medan, mereka harus menggunakan sistem pertahanan udara yang lama dan melindungi apa yang baru saja mereka peroleh. Jadi sekali lagi, itu mungkin, tetapi itu tidak akan mudah," katanya.
Zelensky Kesal, Barat Belum Latih Pilot Jet Tempur F-16
Baca juga: Penulis Ukraina Victoria Amelina Tewas dalam Serangan Rudal Rusia yang Menghantam Restoran Pizza
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan frustasinya dengan mitra Barat yang menunda pelatihan pilot Ukraina untuk mengoperasikan jet tempur F-16.
"Kami setuju dan menekankan bahwa kami memiliki koalisi negara-negara yang siap memulai pelatihan untuk pilot Ukraina. Tidak ada jadwal misi pelatihan, ini ditunda. Saya tidak tahu mengapa mereka melakukannya," kata Zelensky dalam pernyataan bersama Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez, Sabtu (1/7/2023), dikutip dari Kyiv Independent.
Ukraina telah berupaya selama berbulan-bulan agar sekutu Baratnya menyediakan jet tempur F-16 untuk Ukraina.
Kementerian Pertahanan Ukraina sebelumnya mengatakan membutuhkan setidaknya 48 jet tempur F-16 untuk membebaskan wilayahnya dari pasukan Rusia.
Selama konferensi pers pada akhir Mei 2023, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan Belanda serius mempertimbangkan memberikan jet tempur F-16 ke Ukraina.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)