Presenter BBC Diskors setelah Diduga Bayar Remaja Perempuan Buat Foto Tak Senonoh
Presenter BBC diskors usai diduga membayar seorang remaja perempuan berumur 17 tahun untuk membuat foto tak senonoh.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Presenter dari media asal Inggris, BBC diskors usai diduga membayar seorang remaja perempuan untuk membuat foto tak senonoh.
Adapun skorsing yang dilakukan BBC setelah pihaknya memperoleh laporan dari politisi Inggris untuk melakukan investigasi secara mendalam terkait kasus ini.
Dikutip dari The Sun, kronologi berawal ketika seorang presenter BBC memberikan uang senilai 45 ribu dolar AS atau setara dengan Rp 685 juta kepada remaja perempuan berusia 17 tahun.
Tindakan ini disebut mulai dilakukan presenter BBC tersebut sejak tahun 2020.
Spekulasi terkait identitas presenter tersebut pun mencuat di media sosial.
Alhasil, beberapa presenter di BBC pun menjauhkan diri agar tidak terkait dengan kasus ini.
Baca juga: Manajemen Tokyo Disneyland Jepang Digugat Karena Melakukan Pelecehan Kekuasaan Kepada Karyawan
Keluarga remaja perempuan itu pun langsung melakukan komplain kepada BBC pada 19 Mei 2023 lalu, tetapi presenter yang dimaksud tidak kunjung diskors.
Di sisi lain, keluarga remaja perempuan itu menegaskan tidak pernah meminta bayaran terkait komplain kepada BBC.
Pihak keluarga pun sampai meminta presenter tersebut menghentikan mengirim uang lantaran justru digunakan remaja perempuan itu untuk membeli narkoba jenis kokain.
Di sisi lain, dikutip dari Al Jazeera, BBC mengungkapkan akan menindak segala tuduhan dan berjanji memprosesnya.
Selain itu, BBC juga menegaskan akan pro aktif terkait kasus ini.
"Ini adalah suasana yang kompleks dan berlangsung sangat cepat dan BBC berusaha bekerja secepat mungkin untuk mengumumkan fakta sebenarnya dalam rangka menyiapkan langkah selanjutnya."
"Kita juga mengonfirmasi bahwa yang bersangkutan telah diskors," demikian pernyataan resmi dari BBC.
Baca juga: Siswi Madrasah di Wonogiri yang Jadi Korban Pelecehan Butuh Rehabilitasi Lanjutan
Sekretaris Kementerian Budaya Inggris, Lucy Frazer telah berbicara dengan Direktur Umum BBC, Tim Davie pada Minggu (9/7/2023) terkait dugaan tersebut.