Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-511: Presiden Afrika Minta Izin ke ICC Tidak Ikut Tangkap Putin
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa meminta izin dari Pengadilan Pidana Internasional (ICC) untuk tidak menangkap Presiden Rusia Vladimir Putin.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, meminta izin dari Pengadilan Pidana Internasional (ICC) untuk tidak menangkap Presiden Rusia Vladimir Putin.
Menurut Ramaphosa, menangkap Putin sama dengan mendeklarasikan perang, lapor pengajuan pengadilan lokal yang diterbitkan pada hari Selasa.
Dalam perkembangan lain, Kepala dinas mata-mata asing MI6 Inggris, Richard Moore, mengatakan upaya pemberontakan kelompok Wagner pada bulan Juni menunjukkan Putin berada di bawah tekanan.
Dia mengaku optimis tentang serangan balasan Ukraina.
Dalam pidato publik yang langka, Moore mengatakan keputusan Iran memasok Moskow dengan pesawat tak berawak (drone) bunuh diri untuk konflik Ukraina "tidak masuk akal".
Selengkapnya, simak rangkuman update perang Rusia vs Ukraina hari ke-511 berikut yang dikutip dari The Guardian:
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-510: Pesawat Tempur Pembom Su-25 Rusia Jatuh ke Laut Azov
Ukraina jatuhkan 37 target serangan rudal Rusia
Pada Rabu (19/7/2023), Angkatan udara Ukraina mengatakan telah menjatuhkan 37 dari 63 target dalam serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia.
Angkatan udara mengatakan, infrastruktur penting dan fasilitas militer telah diserang dalam serangan malam hari.
Target utamanya adalah wilayah Odesa selatan Ukraina.
Kebakaran di pelatihan militer Krimea
Kebakaran terjadi di tempat pelatihan militer di distrik Kirovske di Semenanjung Krimea, kata gubernur Krimea yang didukung Moskow pada Rabu.
"Kebakaran itu memaksa penutupan Jalan Tol Tavrida di dekatnya," kata Gubernur Krimea Sergei Aksyonov yang dilantik Rusia di aplikasi perpesanan Telegram.
Ajudan Presiden Ukraina kritik Barat