Sama-sama Bilang Biadab, Ukraina Serang Kapal Tanker, Rusia Balas Bom Pusat Transfusi Darah
Rusia mengutuk serangan Ukraina terhadap kapal tanker dan berjanji akan membalas. Mereka menepati janji dengan membom pusat transfusi darah
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Baik Ukraina dan Rusia menyebut serangan dari lawan masing-masing adalah tindakan biadab.
Keduanya mengutuk aksi penyerangan terhadap fasilitas publik yang mereka miliki.
Rusia mengutuk Ukraina karena menyerang kapal tankernya di Laut Hitam.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, Moskow menilai apa yang dilakukan Ukraina merupakan serangan teroris karena menyerang kapal sipil di Selat Kerch.
“Tidak ada pembenaran untuk tindakan biadab seperti itu,” tulisnya di aplikasi perpesanan Telegram.
Adapun Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky juga mengutuk pemboman pusat transfusi darah di wilayah negaranya oleh Rusia.
Secara tegas, Zelensky menyebut aksi pemboman itu sebagai contoh lain kejahatan perang yang dilakukan Rusia.
"Kejahatan perang ini saja yang mengungkapkan segalanya tentang agresi Rusia," kata Zelensky.
Dalam pidato malamnya, Zelensky tetap menentang, bersikeras bahwa "tidak peduli berapa banyak serangan Rusia seperti itu, mereka tetap tidak akan berbuat apa-apa untuk musuh."
Hal itu merujuk pada sikap perlawanan Ukraina atas Moskow yang menentang niat negara tersebut untuk bergabung menjadi anggota NATO.
Rusia beranggapan, bergabungnya Ukraina dengan pasukan Barat dan sekutunya, seperti 'menempatkan senapan musuh di halaman belakang rumah mereka'.
(oln/DM/TMT/*)