Mantan Menteri Austria yang Berdansa Bersama Putin Ngontrak Rumah di Desa Rusia
Karin Kneissl sempat menjadi sorotan lantaran berdansa dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di hari pernikahannya pada 2018 silam.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Mantan Menteri Austria yang Menari Bersama Putin Ngontrak Rumah di Desa Rusia
TRIBUNNEWS.COM - Mantan menteri luar negeri Austria, Karin Kneissl, dilaporkan kini memilih hidup dan tinggal di sebuah desa di Rusia.
Karin Kneissl sempat menjadi sorotan lantaran berdansa dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di hari pernikahannya pada 2018 silam.
Saat itu Vladimir Putin datang menghadiri undangan pernikahan Kneissl di kebun anggur Austria, di mana keduanya difoto melenggang bergandengan tangan.
Kneissl mengungkapkan dalam sebuah wawancara dengan media Rusia kalau dia telah menyewa rumah di desa Petrushovo di wilayah Ryazan, sekitar 350 kilometer tenggara Moskow.
Baca juga: Kenapa Taktik Perang AS dan NATO yang Dipakai Ukraina Tak Mempan Buat Rusia? Balik ke Metode Parit?
“Saya sudah memesannya untuk satu bulan lagi, lalu kita lihat apa yang terjadi,” kata Kneissl kepada situs berita online Vidsboku tanpa mengungkapkan berapa lama dia telah tinggal di Petrushovo.
Suasana pedesaan yang khas, menjadi alasan Kneissl mengontrak rumah di sana.
“Saat saya melihat ayam, bebek, kambing di jalanan — ini adalah dunia saya juga karena saya tinggal di sebuah desa kecil di Austria,” katanya, berbicara dalam bahasa Rusia di sebuah acara lokal.
Kneissl baru-baru ini juga mengunggah sejumlah foto di aplikasi perpesanan Telegram yang berisi foto-foto kuda poni, kucing, dan ayam.
Meski begitu, dia tidak menjelaskan di mana foto-foto itu diambil.
Kneissl menjabat sebagai menteri luar negeri Austria pada 2017-19 dan bergabung dengan perusahaan raksasa minyak Rusia, Rosneft sebagai direktur independen pada 2021.
Dia keluar dari Rosneft pada Mei 2022 setelah Rusia menginvasi Ukraina.
Namun sebagai tanda hubungannya yang semakin dalam dengan Rusia, Kneissl terdaftar sebagai direktur Observatorium Geopolitik untuk Masalah Utama Rusia, sebuah pusat penelitian di Universitas St. Petersburg.
Pusat ini didirikan awal Maret dengan tujuan “menemukan solusi untuk tantangan pembangunan global dan tujuan kebijakan Rusia.”
Situs web pribadi Kneissl mengatakan dia meninggalkan negara asalnya pada September 2020 karena ancaman pembunuhan dan “larangan de facto untuk bekerja di Austria.”
Dia telah tinggal di sebuah pertanian kecil di Prancis, juga di Lebanon utara, sebelum menetap sementara di Rusia.
Ditanya tentang apakah dia mempertahankan hubungan dengan Putin, Kneissl mengatakan kepada Vidsboku bahwa dia terakhir bertemu dengan pemimpin Rusia itu pada 2019.
(oln/vdbk/tmt/*)