Rusia Evakuasi 2000 Warganya yang Terdampak Banjir akibat Badai Tropis Khanun
Topan Khanun menyebabkan banjir di Rusia, 2000 warganya mengungsi. Sementara di China, tanah longsor telah menewaskan setidaknya 2 orang.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Rusia telah mengevakuasi lebih dari 2.000 orang dari daerah banjir setelah Badai Tropis Khanun membawa hujan lebat ke wilayah tersebut.
“Lebih dari 2.000 orang, termasuk 405 anak, telah dievakuasi di Primorye,” kata Kementerian Situasi Darurat Rusia di Telegram, Minggu (13/8/2023).
Mengutip The Strait Times, Kementerian tersebut mengatakan hampir 5.000 bangunan terendam banjir di wilayah Primorye, yang berbatasan dengan China dan Korea Utara.
Kantor berita Rusia Tass melaporkan jumlah rumah yang terendam banjir mencapai 4.368 unit.
Sementara itu 5.654 petak-petak yang bersebelahan dan tujuh bangunan apartemen juga terendam.
Dikatakan sebagian besar rumah yang terkena dampak banjir berada di Kota Ussuriysk dan Spassk-Dalny, dan di distrik Kota Oktyabrsky, di Primorye, di mana pelabuhan Vladivostok menjadi pusat administrasi.
Baca juga: Korea Selatan Dilanda Topan Khanun: Puluhan Ribu Orang Mengungsi, 330 Penerbangan Dibatalkan
Kementerian mengatakan pesawatnya telah mengirimkan bantuan kemanusiaan dan helikopter Mi-8 membantu memindahkan penyelamat ke lokasi.
Tim penyelamat juga telah mendirikan 13 pusat akomodasi sementara di wilayah tersebut, tambah kementerian itu.
Tass melaporkan banjir di Ussuriysk, kota terbesar kedua di Primorye, adalah yang terburuk dan terbesar dalam satu dekade.
Banjir telah mempengaruhi antara 35 persen dan 40 persen wilayahnya.
Tanah Longsor di China
Sementara itu, tanah longsor yang disebabkan oleh hujan lebat dari badai tropis Khanun telah menewaskan sedikitnya dua orang di pinggiran Xi'an di China barat.
Tim penyelamat tengah mencari 16 orang lagi yang hilang, dilansir Independent.
Baca juga: Korea Selatan Dilanda Topan Khanun: Puluhan Ribu Orang Mengungsi, 330 Penerbangan Dibatalkan
Jalan, jembatan, dan pasokan listrik rusak akibat hujan lebat, bersamaan dengan gangguan pada sedikitnya 20 layanan kereta api.
Kereta api di Shenyang, kota terbesar di timur laut China, dan sekitar provinsi Liaoning dihentikan sejak Sabtu, karena sisa-sisa badai dahsyat menghantam wilayah tersebut.