Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

11 Fakta Insiden Kereta Gantung Pakistan: Anak-anak Sekolah Terjebak, Dioperasikan oleh Warga

Berikut ini sejumlah fakta-fakta terkait insiden putusnya kabel kereta gantung di Pakistan yang membuat delapan orang terjebak selama 14 jam.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in 11 Fakta Insiden Kereta Gantung Pakistan: Anak-anak Sekolah Terjebak, Dioperasikan oleh Warga
Daily Mail
Berikut ini sejumlah fakta-fakta terkait insiden putusnya kabel kereta gantung di Pakistan yang membuat delapan orang terjebak selama 14 jam di dalamnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Delapan orang, enam di antaranya anak-anak terjebak di kereta gantung di Pakistan.

Setelah 14 jam terjebak, mereka berhasil diselamatkan.

Insiden itu terjadi di lembah Allai, provinsi Khyber Pakhtunkhwa pada Selasa (22/8/2023).

Dilansir BBC, rombongan sedang dalam perjalanan ke sekolah ketika salah satu kabel kereta gantung putus.

Berikut ini sejumlah fakta-fakta terkait insiden putusnya kabel kereta gantung di Pakistan yang membuat delapan orang terjebak selama 14 jam di dalamnya:

1. Terjebak 14 Jam

Enam anak-anak dan 2 orang dewasa yang terjebak di kereta gantung di Pakistan, berhasil diselamatkan setelah 14 jam.

Baca juga: 8 Orang Terjebak 14 Jam di Kereta Gantung di Pakistan, Operasi Penyelamatan Berlangsung Sukses

Berita Rekomendasi

Insiden itu terjadi sekitar pukul 07.00 waktu setempat di seberang lembah Allai di provinsi Khyber Pakhtunkhwa.

Penyelamatan memakan waktu berjam-jam dengan melibatkanhelikopter.

2. Anak-anak dalam Perjalanan Berangkat Sekolah

Anak-anak menggunakan kereta gantung untuk menyeberangi lembah untuk pergi ke sekolah.

Namun di tengah perjalanan, salah satu kabel putus.

Mereka pun terjebak sekitar 275 meter di atas lembah di daerah pegunungan yang terpencil, kata para pejabat.

"Di dalam kereta gantung, ada minumal delapan orang, yang sebagian besar terdiri dari anak sekolah," kata pejabat senior badan penyelamatan provinsi, Abdul Basit Khan kepada AFP.

3. Menghubungi Keluarga

Menurut stasiun TV Pakistan, beberapa dari mereka yang terjebak melakukan kontak dengan keluarga mereka melalui telepon genggam.

4. Moda Transportasi Murah dan Populer

Penduduk setempat menyebut kereta gantung itu sebagai "Dolly".

Dolly menghubungkan desa Jangri ke Batangi, tempat sekolah tersebut berada.

Kereta gantung adalah moda transportasi yang populer dan murah untuk melintasi lembah Allai.

Baca juga: Insiden menegangkan, anak-anak terjebak di kereta gantung di Pakistan: Demi Tuhan tolong kami

8 orang terjebak di kereta gantung di Pakistan
8 orang terjebak di kereta gantung di Pakistan (Office of Deputy Commissioner of Battagram)

Jalur Dolly memotong perjalanan darat dua jam melalui tapi harus melalui medan pegunungan.

Dengan naik kereta gantung, perjalanan dari desa Jangri ke Batangi dapat ditempuh hanya dua menit.

5. Perjalanan Kelima Kereta Gantung

Saat kabel tiba-tiba putus, Dolly sudah melakukan perjalanan kelimanya hari itu.

Allai adalah daerah pegunungan yang terletak di ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut.

Permukiman tersebar jauh dan luas dan hanya terdapat sedikit infrastruktur seperti jalan dan fasilitas dasar.

Di sebagian besar wilayah, kursi gantung darurat dan kereta gantung digunakan secara rutin untuk transportasi dari satu gunung ke gunung lainnya.

6. Helikopter Butuh Waktu untuk Mencapai Lokasi Terpencil

Angkatan Darat Pakistan telah diminta untuk melakukan misi penyelamatan menggunakan helikopter.

Syed Hammad Haider, pejabat senior provinsi Khyber Pakhtunkhwa (KP), mengatakan kereta gantung itu tergantung sekitar 1.000 hingga 1.200 kaki di atas tanah.

“Kami telah meminta kepada pemerintah KP untuk menyediakan helikopter karena kegiatan bantuan tidak mungkin dilakukan tanpa bantuan helikopter,” ujarnya.

Butuh setidaknya empat jam untuk helikopter penyelamat pertama tiba di lokasi terpencil, lapor media lokal Dawn.

Baca juga: 8 Orang Terjebak di Kereta Gantung Pakistan, Menggantung 4 Jam sebelum Dievakuasi

Kabel kereta gantung di Pakistan
Berikut ini sejumlah fakta-fakta terkait insiden putusnya kabel kereta gantung di Pakistan yang membuat delapan orang terjebak selama 14 jam di dalamnya.

Massa yang cemas, termasuk kerabat mereka yang terjebak, segera berkumpul di sepanjang jurang.

Mereka menyaksikan helikopter militer berjuang melawan angin kencang untuk menurunkan pasukan komando ke kereta gantung.

7. Kerabat Saksikan Upaya Penyelamatan

Tim penyelamat mencatat bahwa banyak orang yang cemas telah berkumpul di kedua sisi lembah untuk menyaksikan misi tersebut.

Pihak berwenang mencoba menyebarkan jaring di bawah mobil.

"Kereta gantung dikaitkan dengan satu tali," kata Abdul Basit Khan kepada AFP.

8. Beberapa Upaya Sempat Gagal

Beberapa upaya awal untuk menjangkau mereka gagal, namun beberapa makanan dan air berhasil dikirim.

Selain angin kencang, ada kekhawatiran bahwa baling-baling helikopter dapat membuat kereta gantung semakin tidak stabil.

Baca juga: MTI: Proyek Kereta Gantung Di IKN Harus Perhatikan Aspek Keamanan Kepala Pemerintahan

Orang-orang menyaksikan helikopter tentara melakukan misi penyelamatan untuk menyelamatkan siswa yang terjebak di kursi gantung di desa Pashto di provinsi pegunungan Khyber Pakhtunkhwa, pada 22 Agustus 2023. Enam anak-anak dan dua orang dewasa digantung di dalam kereta gantung yang tergantung di lembah yang dalam di Pakistan selama beberapa jam pada tanggal 22 Agustus, saat sebuah helikopter militer melayang di dekatnya.
Orang-orang menyaksikan helikopter tentara melakukan misi penyelamatan untuk menyelamatkan siswa yang terjebak di kursi gantung di desa Pashto di provinsi pegunungan Khyber Pakhtunkhwa, pada 22 Agustus 2023. Enam anak-anak dan dua orang dewasa digantung di dalam kereta gantung yang tergantung di lembah yang dalam di Pakistan selama beberapa jam pada tanggal 22 Agustus, saat sebuah helikopter militer melayang di dekatnya. (AFP)

Saat malam tiba, operasi dihentikan sementara.

Namun tim penyelamat melanjutkan upaya mereka dengan bantuan ahli zip line dan masyarakat lokal di lapangan.

"Demi Tuhan tolong kami," kata Gulfaraz, seorang pria yang terjebak di dalam kereta gantung, kepada saluran televisi Pakistan, Geo News, melalui telepon.

9. Momen Dramatis

Rekaman yang dirilis oleh layanan penyelamatan menangkap momen dramatis ketika seorang anak tampak melompat dari kereta gantung sambil memegang ujung tali yang tergantung di helikopter sebelum diterbangkan ke tempat yang aman.

Video lain yang disediakan oleh layanan penyelamatan menunjukkan penduduk setempat dan pekerja darurat menggunakan tali untuk menarik orang lain yang terikat pada platform dengan tali pengaman.

Di tengah upaya penyelamatan itu, dua siswa di kereta gantung dilaporkan pingsan dan tidak diri, ujar seorang penumpang dewasa kepada lapor media Pakistan Geo News.

Penumpang tersebut, yang hanya disebutkan namanya sebagai Gulfaraz, telah mendesak otoritas negara untuk mengambil tindakan.

10. Kerja Tim Hebat

Upaya penyelamatan dimulai pada Selasa (22/8/2023) pagi waktu setempat akhirnya selesai.

Keberhasilan misi penyelamatan telah dikonfirmasi oleh pejabat Pakistan.

Baca juga: FAKTA Proyek Kereta Gantung Rinjani, Jadi yang Terpanjang di Dunia, Didanai Investor China Rp 600 M

Mengutip CNN, Perdana Menteri sementara Pakistan Anwaar ul Haq Kakar mengumumkan di Twitter pada Rabu (23/8/2023) dini hari.

“Alhamdulillah semua anak telah berhasil diselamatkan," ungkapnya seperti dikutip dari Daily Mail.

"Kerja tim yang hebat oleh militer, departemen penyelamatan, administrasi distrik, serta masyarakat setempat," katanya.

Komisaris tinggi Inggris untuk Pakistan Jane Marriott juga lega karena semua orang yang terjebak sudah diselamatkan.

11. Dioperasikan secara Pribadi oleh Warga

Perusahaan yang terlibat dalam insiden ini diyakini dioperasikan secara pribadi oleh warga, media lokal melaporkan.

Polisi mengatakan mereka memeriksa kereta gantung tersebut setiap bulan, namun BBC News belum dapat memverifikasi hal ini secara independen.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas