Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Arsitek Jepang Bangun Rumah Sakit Ukraina 80 Juta USD Biaya Konsorsium

Arsitek Jepang  Shigeru Ban berkolaborasi dengan pemerintah kota Lviv Ukraina untuk merancang perluasan rumah sakit Lviv dengan biaya 80 juta USD.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Arsitek Jepang Bangun Rumah Sakit Ukraina 80 Juta USD Biaya Konsorsium
Richard Susilo
Arsitek Shigeru Ban (kiri) dengan proyek rumah sakitnya di Ukraina serta Walikota Andriy Sadovyy, kota Lviv, Ukraina (kanan) 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Arsitek Jepang  Shigeru Ban berkolaborasi dengan pemerintah kota Lviv Ukraina untuk merancang perluasan rumah sakit Lviv dengan biaya 80 juta USD.

"Sebagai rumah sakit terbesar di Ukraina, unit ini telah mengalami peningkatan jumlah pasien sejak awal perang, sehingga memerlukan peningkatan kapasitas institusi. Proposal Shigeru Ban menggunakan kayu dan sambungan laminasi silang yang terinspirasi oleh teknik konstruksi kayu tradisional untuk menciptakan lingkungan yang aman dan ramah untuk penyembuhan dan pemulihan pasien setempat sehingga terasa nyaman. Anggaran sekitar 80 juta USD," ungkap Ban khusus kepada Tribunnews.com sore ini (5/9/2023) di klub wartawan asing Jepang (FCCJ).




Lalu darimana uang tersebut?

"Kami katakan uang dari konsorsium, dari Eropa dari Jerman dari Jepang dari perusahaan Jepang, dari masyarakat Jepang dan sebagainya," papar Walikota Andriy Sadovyy, kota Lviv, Ukrainasore ini juga.

Selama presentasi di Lviv Urban Forum, arsitek pemenang Hadiah Pritzker mempresentasikan proyek tersebut, yang mencakup pembangunan gedung bedah baru berdasarkan First Medical Territorial Association. Hal ini mewakili inisiatif terbaru Shigeru Ban untuk membantu mengatasi dampak perang.

Sebelumnya, arsitek tersebut, bersama dengan Jaringan Arsitek Sukarela, telah terlibat dalam proyek partisipatif yang bertujuan untuk menyediakan kondisi bagi para pengungsi internal, dengan menerapkan sistem partisi kertas (PPS) untuk tempat penampungan darurat.

BERITA TERKAIT

"Saya tertarik untuk membantu Ukraina karena memang jiwa saya mengatakan demikian agar segera membantu orang yang dalam kesusahan di tengah perang saat ini. Jadi segera saya mengajukan usulan pembuatan bangunan rumah sakit itu kepada pihak Ukraina dan telah dua kali ke Ukraina," tambah Ban lagi.

Pembangunan gedung bedah baru menjadi penting untuk memperluas basis perawatan medis bagi mereka yang terkena dampak perang. Sayap baru ini akan berukuran luas total sekitar 25 ribu meter persegi.

Menurut proyek awal, sayap tersebut akan mencakup departemen bedah jantung, unit perawatan intensif, transplantasi hati, ginjal, dan paru-paru, departemen onkologi beserta unit operasi, dan pusat pelatihan.

Struktur rumah sakit yang diusulkan dibuat dari CLT, atau Kayu Cross Laminated, kayu rekayasa yang dibuat dengan melaminasi lapisan tipis kayu angsa untuk membuat panel besar yang mampu menahan beban struktural.

Pasak kayu keras dan sambungan kayu-ke-kayu dirancang untuk menciptakan sambungan mulus antar elemen. Material ini juga mengurangi emisi karbon yang terkait dengan konstruksi, sementara panel prefabrikasi memiliki keuntungan tambahan yaitu memungkinkan konstruksi yang cepat dan efisien, sehingga mengurangi tenaga kerja dan gangguan di lokasi.

Selain proposal rumah sakit dan sistem partisi kertas (PPS) yang sudah diterapkan untuk tempat penampungan darurat, Shigeru Ban juga telah menciptakan SHS (Styrofoam Housing System), sebuah konstruksi modular yang mudah dibuat dan dapat digunakan untuk banyak hal. tujuan.

Sebuah prototipe sistem ini dibangun pada bulan Juni ini di Lviv di sebuah kompleks perumahan sementara yang menampung sekitar 1.300 pengungsi internal. Unit SHS akan berfungsi sebagai ruang kelas bagi anak-anak untuk belajar musik dan menggambar.

Komunitas arsitektur telah melakukan mobilisasi untuk mendukung dan membantu meringankan krisis kemanusiaan yang diakibatkan oleh pecahnya perang, untuk membantu melindungi warisan budaya Ukraina dan berkontribusi pada upaya rekonstruksi.

Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas