Kota Terbesar Kedua di Inggris Bangkrut, Birmingham Punya Utang Rp 14,6 Triliun
Pernyataan bangkutnya Birmingham ini menyusul tagihan penyelesaian upah pekerja yang totalnya mencapai 956 juta dolar AS atau setara Rp 14,6 Triliun.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Kota Terbesar Kedua di Inggris Menyatakan Bangkrut, Birmingham Punya Utang Rp 14,6 Triliun
TRIBUNNEWS.COM - Birmingham, kota metropolitan terbesar di Inggris setelah London, secara efektif menyatakan bangkrut setelah dewan kota menutup semua pengeluaran yang tidak penting.
Pernyataan bangkutnya Birmingham ini menyusul tagihan penyelesaian upah pekerja yang totalnya mencapai 956 juta dolar AS atau setara Rp 14,6 Triliun.
Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (5/9/2023), Dewan Kota Birmingham menyatakan kalau keuangan kota itu berada dalam kesulitan.
Baca juga: Inggris Ogah Ganti Tank Challenger 2 yang Hancur Kena Artileri Rusia di Ukraina: Kena Hantam 2 Kali
Dewan juga mengatakan akan memperketat kontrol pengeluaran yang sudah ada dan menunjuk administrator eksternal untuk mengawasi perencanaan fiskal jangka pendek.
“Pada bulan Juni, dewan mengumumkan bahwa Kota Birmingham memiliki potensi kewajiban terkait dengan klaim upah yang setara di kisaran 650 juta pounds hingga 760 juta pounds (setara 816 juta juta dolar AS hingga 956 juta juta dolar AS), dengan kewajiban berkelanjutan yang bertambah sebesar 5 juta pound menjadi £14 juta ($6,3 juta hingga $17,5 juta) per bulan,” kata pernyataan itu.
Dewan Kota Birmingham juga mengaku tidak memiliki sumber daya untuk membayar jumlah tagihan upah yang belum dibayar namun berkomitmen untuk menangani situasi keuangan.
Badan tersebut juga mengatakan bahwa semua pengeluaran kota harus dihentikan, kecuali bantuan kepada masyarakat rentan dan berbagai layanan hukum.
RUU penyelesaian ini berasal dari keputusan Mahkamah Agung pada tahun 2012 yang memenangkan sebagian besar pegawai Dewan Kota Birmingham yang perempuan.
Para wanita pegawai ini menuntut kesetaraan, bahwa pembayaran skema bonus sebagian besar diberikan kepada staf yang jabatannya didominasi oleh laki-laki.
Pada hari Selasa, wakil ketua dewan Sharon Thompson mengatakan bahwa organisasi yang dikelola Partai Buruh menghadapi masalah yang sudah berlangsung lama, termasuk masalah kewajiban upah yang setara dalam sejarah dewan.
Dia menambahkan bahwa dewan tersebut “memiliki dana sebesar £1 miliar ($1,25 miliar) yang diambil oleh pemerintah Konservatif berturut-turut.”
Juru bicara Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak menjawab bahwa jelas bahwa dewan yang dipilih secara lokallah yang harus mengelola anggaran mereka sendiri.
Pihaknya menambahkan bahwa Downing Street, prihatin mengenai pengaturan tata kelola Dewan Kota tersebut dan telah meminta jaminan dari pemimpin dewan tentang penggunaan uang pembayar pajak dengan sebaik-baiknya.
Pemotongan anggaran dapat mempengaruhi layanan yang tidak diwajibkan oleh undang-undang untuk dikelola oleh dewan, termasuk perpustakaan dan proyek budaya serta pemeliharaan jalan dan taman.
Situasi keuangan yang buruk juga dapat berdampak pada Kejuaraan Atletik Eropa 2026, yang akan berlangsung di Stadion Alexander Birmingham.