Ini Dia Calon Lawan Sepadan Rusia: Bakal Jadi Negara dengan Kekuatan Militer Paling Dahsyat di Eropa

TRIBUNNEWS.COM - Langkah Rusia menginvasi Ukraina rupanya membuat Polandia bersiaga penuh.

Sebagai respons dari ancaman Rusia, Polandia dilaporkan membangun secara pesat kekuatan militernya.

Target Polandia tidak main-main, menjadi negara dengan kekuatan militer terbesar di benua Eropa.

Baca juga: Sekutu Putin Mancing-mancing, Belarusia Tuding Helikopter Mi-24 Polandia Terbang Lewati Perbatasan

 
Demi misi itu, Polandia disebut menghabiskan banyak uang untuk membangun persenjataan militernya guna meningkatkan pertahanannya dalam menanggapi invasi Rusia ke Ukraina.

Menteri Pertahanan Polandia, Mariusz Moszkowski, mengatakan bahwa negara anggota NATO itu ingin memiliki pasukan darat terbesar di Eropa.

Hal itu termasuk melipatgandakan pasukan pertahanannya menjadi 300.000 personel, kesemuanya untuk melawan ancaman yang ditimbulkan oleh Rusia.

“Tujuan kami adalah menciptakan tentara Polandia yang kuat sehingga kemungkinan agresor tidak akan berani menyerang tanah air kami,” katanya dalam konferensi pers pada bulan Mei silam.

Berikut ini beberapa fakta seputar perangkat dan peralatan tempur militer penting dan aksi dilakukan Polandia:

Dua Kali Lipat Target Anggota NATO

Sejumlah perkiraan menunjukkan kalau Polandia, yang bergabung dengan NATO pada 1999 silam, akan menghabiskan 3,9 persen PDB-nya untuk sektor pertahanan tahun ini – hampir dua kali lipat target NATO sebesar 2 persen.

"Hanya 11 negara anggota NATO yang memenuhi target alokasi PDB sebesar 2 persen untuk sektor pertahanan," tulis laporan Reuters.

Selain Polandia, negara anggota lain NATO yang meningkatkan PDB mereka di atas 2 persen untuk sektor pertahanan karena kekhawatiran meningkatnya keamanan di Eropa adalah Finlandia, Rumania, Hongaria, dan Slovakia.

Borong 350 Tank M1 Abrams

Polandia menandatangani dua kesepakatan senilai 6 miliar dolar Amerika Serikat untuk membeli kendaraan lapis baja.

Tak tanggung-tanggung, Polandia menghabiskan dana tersebut untuk memborong sekitar 350 unit tank M1 Abrams dari AS.