Pesawat Airbus A320 Mendarat di Ladang Gandum Rusia, Penumpang Puji Pilot Setinggi Langit
Pilot pesawat Ural Airlines yang terperosok di ladang gandum di Wilayah Novosibirsk Rusia mendapat pujian dari para penumpangnya.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Pilot pesawat Ural Airlines yang terperosok di ladang gandum di Kota Novosibirsk Rusia mendapat pujian dari para penumpangnya.
Mereka merasa beruntung bisa terselamatkan dalam insiden tersebut, pasalnya pesawat tak mampu terbang hingga tujuan darurat yaitu Bandara Novosibirsk saat pesawat mengalami masalah teknis.
Sang pilot Airbus A320 itu pun akhirnya mengarahkan pendaratan pada sebuah ladang gandung yang jaraknya masih 180 kilometer pada Selasa (12/9/2023) pagi.
Baca juga: Pesawat Airbus A320 Ural Airlines Mendarat Darurat di Ladang Gandum di Rusia
Para penumpang mengatakan kepada media bahwa mereka belum sepenuhnya memahami betapa beruntungnya mereka bisa selamat dari insiden tersebut.
“Pendaratan yang bagus. Pilotnya ganteng,” kata seorang pria bernama Yury tentang pilot Airbus A320 yang mengalami kecelakaan dikutip Russia Today.
Bahkan Yury memuji sang pilot setinggi langit. “Kami mendarat lebih lembut dibandingkan di aspal.”
Keadaan darurat terjadi pada hari Selasa ketika pesawat tersebut melakukan penerbangan terjadwal dari resor tepi laut Sochi ke Omsk, sebuah kota besar di Siberia.
Namun, dialihkan ke Kota Novosibirsk, lebih jauh ke timur. Pendaratan tak terduga terjadi sekitar 200 km dari tujuan.
Para penumpang memuji kru karena tetap tenang dan menjaga semangat penumpang.
“Saya sangat berterima kasih kepada kru dan pilot karena telah menyelamatkan kami. Itu adalah sebuah keajaiban,” kata seorang penumpang wanita kepada outlet berita lokal Gorsite.
“Untungnya kita tidak tercebur ke dalam air. Cuacanya dingin,” canda Yury, berbicara kepada outlet yang sama. Distrik Ubinsk, tempat pesawat itu mendarat, dipenuhi banyak danau dan rawa dangkal.
Penerbangan tersebut membawa 161 orang, termasuk 23 anak-anak dan 6 awak. Pesawat ini dipiloti oleh Sergey Belov, yang kebetulan memiliki nama yang sama dan juga bekerja untuk maskapai penerbangan yang sama. Belov yang lain dengan baik hati meminta wartawan untuk tidak menanyakan pertanyaan yang tidak bisa dia jawab, ketika media bergegas menghubunginya setelah berita itu tersiar.
Baca juga: Permintaan Amerika Tak Didengar, Kim Jong Un Temui Putin untuk Pengiriman Senjata ke Rusia
Pahlawan sebenarnya yang menggiring pesawat berasal dari keluarga penerbang, ungkap Ural Airlines. Kakeknya bertugas di militer Soviet dan merupakan seorang navigator di pesawat pengebom jarak jauh.
Ayah Belov, Vladimir, adalah seorang pilot sipil dan terlibat dalam situasi darurat pada tahun 1989. Peringatan tersebut ternyata salah pada akhirnya, namun ia bertindak dengan berani dan dianugerahi penghargaan negara atas peringatan tersebut. Kemudian dalam karirnya, dia melatih pilot muda untuk Ural Airlines.
Anggota termuda dari dinasti udara ini kini berusia 33 tahun dan telah memimpikan karier pilot sejak kecil, menurut perusahaan tersebut.
Penyebab keadaan darurat pada hari Selasa itu belum jelas, meskipun beberapa laporan menyatakan pesawat mengalami kerusakan hidrolik.
Beberapa media membandingkannya dengan pendaratan darurat penerbangan Ural Airlines lainnya pada Agustus 2019. Airbus A321 menabrak sekawanan burung camar saat lepas landas dari Moskow dan harus mendarat di ladang jagung terdekat. Seluruh penumpang yang berjumlah 233 orang selamat, meskipun puluhan lainnya luka-luka.