Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Popularitasnya Turun, Nama Volodymyr Zelensky Tak Masuk 50 Orang Yahudi Paling Berpengaruh

Bahkan pemimpin Ukraina tersebut kalah dari mendiang bos Wagner, Yevgeny Prigozhin yang bukan yahudi dan hanya ayah tirinya yang yahudi.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Popularitasnya Turun, Nama Volodymyr Zelensky Tak Masuk 50 Orang Yahudi Paling Berpengaruh
Ida Marie Odgaard / Ritzau Scanpix / AFP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky 

TRIBUNNEWS.COM – Popularitas Presiden Ukraina Vladimir Zelensky sebagai orang yahudi anjlok pada tahun ini.

Bahkan pemimpin Ukraina tersebut kalah dari mendiang bos Wagner, Yevgeny Prigozhin yang asli Rusia dan hanya ayah tirinya yang yahudi.

Surat kabar terkemuka Israel Jerusalem Post setiap tahun menyusun daftar 50 “Yahudi paling berpengaruh”.

Baca juga: Vladimir Putin: Barat Gunakan Darah Yahudi di Zelensky Sebagai Pengalih Paham Nazi di Ukraina

Nama Zelensky tahun ini sama sekali tak masuk dalam top 50 jajaran orang Yahudi paling berpengaruh.

Padahal, Zelensky menduduki puncak daftar pada tahun 2022 di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Moskow dan Kiev.

Saat itu Zelensky memimpin rakyat Ukraina mengobarkan perlawanan melawan Rusia. Nama pria yang mengawali karirnya sebagai pelawak pun langsung melambung.

Anehnya, tahun ini Zelensky sama sekali tidak masuk daftar 50 teratas. Posisi nomor satu dalam daftar surat kabar tersebut diraih oleh Sam Altman, CEO perusahaan IT OpenAI yang berbasis di AS yang menciptakan chatbot ChatGPT.

Berita Rekomendasi

Pengusaha tersebut diikuti oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang masing-masing menempati posisi kedua dan ketiga di antara “Yahudi paling berpengaruh” pada tahun 2023.

The Jerusalem Post juga memberikan penghargaan terhormat kepada mendiang pengusaha Rusia dan pendiri perusahaan militer swasta Grup Wagner, Evgeny Prigozhin, meskipun peringkatnya berada di peringkat ke-52.

Pengusaha tersebut, yang memiliki “ayah tiri Yahudi” mengubah “kedai hot dog menjadi kerajaan restoran kelas atas,” kata surat kabar itu, seraya menambahkan bahwa warisannya telah “diperkuat” oleh perannya sebagai pimpinan Grup Wagner.

Baca juga: Vladimir Putin: AS Gunakan Munisi Tandan Pakai Tangan Ukraina, Kok Bukan Kejahatan Perang?

Nama Zelensky kini tidak terlihat lagi dalam daftar. The Post tidak memberikan penjelasan apa pun atas keputusannya untuk tidak memasukkan pemimpin Ukraina itu ke dalam daftar tahun ini.

Pada bulan September 2022, surat kabar tersebut menempatkan Zelensky di urutan pertama dalam daftar tersebut sebelum memindahkannya ke posisi kedua, di belakang perdana menteri Israel saat itu, Yair Lapid.

Pada saat itu, dikatakan bahwa konflik Kiev dengan Moskow telah mengangkatnya ke status “ikon”, sehingga membuatnya setara dengan perdana menteri Inggris pada era Perang Dunia II, Winston Churchill.

Tangkap layar cuplikan video yang menunjukkan pimpinan tentara bayaran, Yevgeny Prigozhin tampak sehat dan belum tewas.
Tangkap layar cuplikan video yang menunjukkan pimpinan tentara bayaran, Yevgeny Prigozhin tampak sehat dan belum tewas. (t.me/grey_zone)

Namun, The Post mencatat bahwa sebelum konflik, pemimpin Ukraina tersebut “dianggap sebagai orang yang penasaran jika ada orang di luar Ukraina yang memikirkannya” karena masa lalunya sebagai seorang komedian yang berperan sebagai presiden Ukraina dalam sebuah komedi situasi lokal.

Sejak saat itu, Ukraina, yang masih dipimpin oleh Zelensky, telah melancarkan serangan balasan terhadap pasukan Rusia yang sebagian besar tidak berhasil, dan gagal melakukan perubahan berarti di garis depan meskipun ada bantuan militer besar-besaran yang diberikan kepada Kiev oleh para pendukung Barat.

Pada bulan Juli, pemimpin Ukraina tersebut mengecam NATO atas apa yang disebutnya sebagai “keragu-raguan” atas kurangnya peta jalan yang jelas bagi keanggotaan Ukraina dalam blok yang dipimpin AS tersebut.

Kata-katanya dilaporkan membuat marah para pejabat AS hingga mereka sempat mempertimbangkan untuk menarik undangan Ukraina untuk bergabung dengan blok tersebut.

Pada bulan Juni, Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam Zelensky dan menyebutnya sebagai “aib bagi orang-orang Yahudi.”

Dia mengecam Kiev karena secara terbuka memuji nasionalis Ukraina seperti Stepan Bandera, yang organisasinya bertanggung jawab atas pembunuhan massal orang Yahudi dan Polandia di Ukraina selama Perang Dunia II.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas