Idap Gangguan Mental, Tersangka Pembunuhan Sheriff Los Angeles Mengaku Tidak Bersalah
Tersangka pembunuhan terhadap wakil sheriff Palmdale, Los Angeles, Amerika Serikat (AS) mengajukan pengakuan ganda.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Tersangka pembunuhan terhadap wakil sheriff Palmdale, Los Angeles, Amerika Serikat (AS), mengajukan pengakuan ganda, yaitu tidak bersalah dan tidak bersalah dengan alasan kegilaan di ruang sidang Lancaster, Rabu (20/9/2023).
Kevin Cantaneo Salazar (29) didakwa dengan satu tuduhan pembunuhan, dikutip dari ABC 7.
Jaksa Wilayah George Gascón mengatakan, dakwaan pembunuhan tersebut mencakup tiga tuduhan keadaan khusus: kejahatan tersebut dilakukan terhadap penegak hukum, mengintai, dan melepaskan senjata api dari kendaraan bermotor.
"Jika terbukti bersalah, Salazar kemungkinan akan menghadapi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat," kata Gascón.
"Jika saya berpikir hukuman mati akan menghentikan orang melakukan pembunuhan brutal, saya akan mengupayakannya," tegasnya.
"Namun kita tahu bahwa hal itu tidak akan terjadi. Kenyataannya adalah hukuman mati tidak memberikan efek jera dan hukuman mati tidak memberikan efek jera," jelasnya.
Di pengadilan, Salazar terlihat dengan tangan diikat ke pinggul.
Baca juga: Tersangka Penembak Sheriff Los Angeles Ditangkap di Rumah, Polisi Semprotkan Gas Air Mata
Dia dilaporkan mengaku membunuh Deputi Ryan Clinkunbroomer, beberapa sumber penegak hukum mengatakan kepada ABC News.
Tunangan sang deputi, Brittany Lindsey, berbicara sambil menangis pada konferensi pers hari Rabu (20/9/2023).
"Ryan adalah pria terbaik yang pernah saya temui," kata Lindsey.
"Dia sangat bijaksana, perhatian. Setiap orang yang bertemu atau mengenalnya, mencintainya. Saya sangat senang bisa mencintainya," tuturnya.
Lindsey dan Clinkunbroomer baru saja bertunangan.
Wanita itu mengaku tidak sabar untuk menikah dengan Clinkunbroomer.
"Ryan, aku merindukanmu dan aku sangat mencintaimu. Aku tidak tahu bagaimana hidup tanpamu. Dan aku tidak pernah ingin membayangkannya," ucapnya.
GoFundMe telah didirikan untuk membantu keluarga dan tunangan Clinkunbroomer.
Baca juga: Wakil Sheriff Los Angeles Meninggal usai Ditembak di dalam Mobil Patroli
Ditembak di Mobil Patroli
Diwartakan sebelumnya, Wakil Departemen Sheriff Los Angeles County, Amerika Serikat (AS), Ryan Clinkunbroomer, tewas ditembak di mobil patrolinya yang terparkir di Palmdael, Sabtu (16/9/2023).
"Sekira pukul 18.00 waktu setempat, Deputi LASD Palmdale ditemukan dalam keadaan darurat medis di depan Stasiun Sheriff Palmdale," terang pernyataan Kantor Sheriff Los Angeles yang dibagikan di media sosial, dikutip dari The Hill.
Wakil Departemen Sheriff Los Angeles County masih berusia 30 tahun, lapor ABC News.
Saat penembakan terjadi, Ryan Clinkunbroomer mengenakan seragam dan masih di jam piketnya.
"Ia ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kendaraannya oleh 'orang Samaria' yang baik hati," kata Sheriff LA County Robert Luna pada konferensi media hari Minggu (17/9/2023).
Mereka segera melaporkan kejadian ini ke petugas di stasiun Palmdale.
Clinkunbroomer dilarikan ke Antelope Valley Medical Center.
Di rumah sakit, Wakil Sheriff itu dirawat karena luka tembak.
"Namun Clinkunbroomer meninggal karena luka-lukanya," kata Luna.
Saat kejadian, Clinkunbroomer baru saja keluar dari stasiun dan hendak menuju Sierra Highway.
Baca juga: Penembakan Massal di Selandia Baru Jelang Pembukaan Piala Dunia Wanita: 2 Orang Tewas, 6 Luka-luka
Penembak Sheriff Los Angeles Ditangkap
Tersangka yang menembak mati seorang deputi di Departemen Sheriff Los Angeles County, Amerika Serikat (AS) telah ditangkap di rumahnya di Palmdale, kata Sheriff Robert Luna saat konferensi pers.
Kevin Cataneo Salazar (29) ditahan pada Senin (18/9/2023) pagi, lapor Los Angeles Times.
Polisi menyemprotkan gas air mata untuk memaksa pria itu keluar dari rumah dan menyerah, lapor ABC 7.
Salazar melepaskan tembakan yang menewaskan Wakil Departemen Sheriff Los Angeles County, Amerika Serikat (AS), Ryan Clinkunbroomer pada Sabtu (16/9/2023) kemarin.
"36 jam setelah pembunuhan wakil kami, tim di departemen kami menangkapnya pagi ini," ungkap Luna.
Derita Gangguan Mental
Keluarga Salazar mengaku bahwa pria itu memiliki gangguan mental, skizofrenia, dan mendengar suara-suara di kepalanya.
Sebelum Salazar ditangkap, Luna menyebut tersangka "pengecut".
Dikutip dari Ap News, kepolisian mengeluarkan surat perintah penggeledahan sebuah rumah di Barrinson Street.
Baca juga: Tersangka Penembakan Massal di Klub Q di AS, Dihukum 2.200 Tahun Penjara
Mereka mengepung properti dan meminta semua penghuni keluar rumah.
Tetapi, Salazar membarikade dirinya di dalam rumah.
"Penyidik menemukan sejumlah senjata api dan kendaraan yang dicurigai yang digambarkan dalam brosur yang kami sebarkan kemarin," kata Luna.
Motif penembakan masih belum jelas.
Penyelidik belum menentukan apakah penyergapan itu bersifat pribadi, terkait dengan pekerjaannya, atau insiden acak hanya karena Clinkunbroomer berada di dalam mobil patroli yang ditandai.
Penyidik yakin saat kejadian, Salazar melaju di belakang Deputi Ryan Clinkunbroomer dan menyergapnya dengan tembakan.
Seorang pejalan kaki menemukan deputi tersebut tidak sadarkan diri di dalam mobilnya dan memberi tahu pihak berwenang.
Baca juga: Penembakan Massal Kembali Terjadi di Klub Malam Amerika, Polisi Buru Pelaku, 9 Orang Dilarikan ke RS
Siapakah Deputi Ryan Clinkunbroomer?
Luna menerangkan, Clinkunbroomer adalah veteran departemen tersebut selama delapan tahun dan telah bekerja di stasiun Palmdale sejak Juli 2018.
Clinkunbroomer telah bekerja sebagai petugas pelatihan lapangan selama satu setengah tahun terakhir.
"Tidak sembarang orang yang menjadi petugas pelatihan lapangan, biasanya yang terbaik dari yang terbaik," kata Luna, akhir pekan lalu.
Clinkunbroomer berasal dari keluarga berlatar belakang penegak hukum.
Luna mengatakan kakek dan ayahnya sama-sama pernah bekerja di Departemen Sheriff LA County.
"Pelayanan sudah mengalir di nadinya. Sangat tidak adil," kata Luna.
"Clinkunbroomer mewujudkan nilai-nilai keberanian, tidak mementingkan diri sendiri dan komitmen mutlak terhadap keadilan," kenang Luna.
Luna juga mengatakan Clinkunbroomer baru saja merayakan pertunangannya sekitar empat hari sebelum dia dibunuh.
"Dia baru saja memulai hidupnya," kata Luna.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)