Menteri Luar Negeri Rusia Tolak Rencana Perdamaian Ukraina: Tidak Realistis
Menteri Luar Negeri Rusia menolak rencana perdamaian Ukraina dan memperingatkan konflik akan diselesaikan di medan perang.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Whiesa Daniswara
Lalu lintas feri di daerah tersebut juga dihentikan dan kemudian dilanjutkan kembali.
Baca juga: Sevastopol Dikurung Rudal Ukraina, Eks-Perwira CIA Ingatkan AS Soal Pembalasan Rusia
Ledakan keras juga terdengar di dekat Vilne di Krimea utara, diikuti dengan meningkatnya kepulan asap.
Krimea, yang dianeksasi secara ilegal oleh Rusia pada tahun 2014, sering menjadi sasaran pasukan Ukraina sejak Vladimir Putin memerintahkan invasi besar-besaran ke negara tetangganya hampir 19 bulan lalu.
Kepala intelijen Ukraina, Kyrylo Budanov, mengatakan kepada Voice of America pada hari Sabtu bahwa setidaknya 9 orang tewas dan 16 lainnya luka-luka akibat serangan Kyiv terhadap Armada Laut Hitam pada hari Jumat.
Dia mengklaim bahwa Alexander Romanchuk, seorang jenderal Rusia yang memimpin pasukan di sepanjang garis depan utama tenggara, berada dalam kondisi yang sangat serius setelah serangan itu.
Di tempat lain, Ukraina mengatakan artileri beratnya menimbulkan “neraka” di garis pertahanan Rusia di dekat Bakhmut.
Dukungan dari Kanada
Baca juga: Terima Kunjungan Zelensky, PM Kanada Sebut akan Beri Tambahan Bantuan Rp 7,3 T untuk Ukraina
Sementara itu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumumkan beberapa paket dukungan baru untuk Ukraina, termasuk bantuan militer, ekonomi, dan kemanusiaan.
Trudeau juga berjanji memberikan dukungan diplomatik ekstra dalam langkah-langkah yang dimaksudkan untuk menghukum Rusia atas perangnya di Ukraina.
“Kami berdiri di sini sepenuhnya bersatu dalam membela demokrasi dan mengecam invasi Vladimir Putin yang tidak beralasan, tidak dapat dibenarkan, dan tidak masuk akal ke Ukraina,” ujar Trudeau.
Kanada dan Ukraina telah sepakat untuk membentuk kelompok kerja dengan mitra G7 untuk menganalisis penyitaan aset Rusia, termasuk dari Bank Sentral Rusia.
Pemerintah juga menambahkan 63 orang Rusia ke dalam daftar sanksi mereka, termasuk mereka yang terlibat dalam penculikan anak-anak dan penyebaran disinformasi, kata Trudeau.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)