Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hubungan China dengan Filipina Kembali Memanas Gara-gara Klaim Laut China Selatan

Filipina menganggap “penghalang mengapung” tersebut menghalangi kapal Filipina dari masuk dan memancing di area tersebut.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Hubungan China dengan Filipina Kembali Memanas Gara-gara Klaim Laut China Selatan
Sumber: AP Photo/Aaron Favila
Landasan terbang buatan China terlihat di samping struktur dan bangunan di pulau buatan di Mischief Reef di gugusan pulau Spratlys di Laut China Selatan. 

TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Laut China Selatan (LCS) tak henti-hentinya berpolemik.

Klaim China atas LSC jadi sumber masalahnya.

LCS bersinggungan dengan sejumlah negara, termasuk Filipina.

Terbaru, hubungan China dan Filipina  kembali memanas setelah China memasang penghalang di wilayah sengketa Laut China Selatan.

Filipina menganggap “penghalang mengapung” tersebut menghalangi kapal Filipina dari masuk dan memancing di area tersebut.

Juru Bicara Penjaga Pantai Filipina Jay Tarriela pada pernyataannya di media sosial X mengatakan penghalang mengapung itu ditemukan oleh kapal penjaga pantai Filipina saat patroli maritim rutin, Jumat (22//9/2023).

Baca juga: Jepang Menentang Keras Peta Baru Wilayah China di Laut China Selatan

Ia mengungkapkan penghalang tersebut terbentang sekitar 300 meter.

Berita Rekomendasi

“Penjaga Pantai Filipina dan Biro Perikanan Serta Sumber Daya Perairan dengan tegas mengutuk pemasangan penghalang mengapung yang dilakukan Penjaga Pantai China di bagian tenggara Bajo de Masinloc,” tulisnya dikutip dari CNN, Minggu (24/9/2023).

“Hal itu mencegah kapal pemancing Filipina dari memasuki perairan dangkal dan menghalangi aktivitas penangkapan ikan dan penghidupan mereka,” katanya.

Tarriela membagikan foto-foto dari penghalang mengapung tersebut dan mengeklaim tiga kapal penjaga pantai China dan badan milisi maritim China memasang penghalang itu.

Menurut nelayan Filipina, kapal China biasanya memasang penghalang tersebut, ketika melihat adanya jumlah besar nelayan Filipina di area itu.

China sendiri tak berkomentar mengenai pemasangan penghalang tersebut.

Bajo de Masinloc, atau yang juga dikenal dangkalan Scarborough, adalah terumbu karang kecil namun strategis dan merupakan daerah penangkapan ikan yang subur, berada 200km di sebelah barat pulau Luzon, Filipina.

Dangkalan tersebut, yang oleh China disebut Huangyandao, merupakan salah satu pulau dan karang yang disengketakan di Laut China Selatan.

Sumber: CNN/Kompas.TV

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas