Kesepian karena Anaknya Sudah Dewasa, Wanita 59 Tahun Lahirkan Bayi Melalui Program Bayi Tabung
Merasa kesipan dan berkata rumahnya bagai sarang kosong, wanita 59 tahun di China memutuskan memiliki anak lagi melalui program bayi tabung.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Nuryanti
Populasi China berkurang sebanyak 850.000 jiwa secara keseluruhan pada tahun lalu.
Pada bulan Januari 2023, Biro Statistik Nasional China melaporkan bahwa populasi negara tersebut mencatat penurunan pertama sejak tahun 1951.
Penurunan populasi China, menjadikan India sebagai negara dengan jumlah penduduk terpadat di dunia untuk pertama kalinya.
Para pemimpin yang khawatir telah berusaha untuk mendorong kelahiran baru.
Beberapa provinsi bahkan menghapuskan batasan jumlah anak.
Ada pula yang menawarkan cuti berbayar selama 30 hari kepada pengantin baru serta subsidi negara untuk anak kedua dan ketiga, lapor Guardian.
Diskon untuk prosedur mahal seperti program bayi tabung juga disebut-sebut.
Selain menyusut, populasi China yang berjumlah 1,4 miliar jiwa juga mengalami penuaan.
Persentase penduduk berusia di atas 65 tahun mencapai 14 persen, yaitu 196.000 juta orang.
Dalam beberapa dekade mendatang, jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat melebihi jumlah penduduk Spanyol, Perancis, Italia, dan Jerman jika digabungkan.
Secara ekonomi juga, upah rata-rata aktual di China masih digolongkan oleh Bank Dunia lebih rendah dibandingkan dengan upah rata-rata di negara-negara kaya.
Selain itu, meskipun China sering digambarkan sebagai pusat produksi dunia, usia pensiun bagi penduduk lanjut usia masih jauh lebih awal dibandingkan negara-negara Barat.
Laki-laki dapat pensiun pada usia 60 tahun, perempuan pada usia 55 tahun, atau 50 tahun jika mereka memiliki pekerjaan kasar yang berat.
Usia pensiun yang lebih rendah, ditambah perlambatan ekonomi global sejak pandemi Covid-19, membuat pemerintah mempertimbangkan untuk menaikkan usia pensiun karena sulitnya mendukung sebagian besar penduduk hingga usia lanjut.