Amerika Serikat Tuding China Lakukan Manipulasi Media Global
Pemerintah AS melayangkan tuduhan kepada China terkait isu manipulasi media global melalui sensor, pengambilan data, dan pembelian rahasia media asin
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat (AS) melayangkan tuduhan kepada China terkait isu manipulasi media global melalui sensor, pengambilan data, dan pembelian rahasia media asing.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan Beijing telah menghabiskan miliaran dolar setiap tahunnya untuk upaya manipulasi informasi, termasuk dengan mengakuisisi saham di media asing melalui “cara publik dan non-publik”, mensponsori influencer online dan mengamankan perjanjian distribusi yang mempromosikan pemerintahan China.
“Pengambilan data di luar negeri telah memungkinkan Beijing menyempurnakan sensor global dengan menargetkan individu dan organisasi tertentu,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan, Kamis (28/9/2023).
Baca juga: Militer Rusia: Ketimbang Tewas, 10 Ribu Tentara Ukraina Hubungi Frekuensi Volga Buat Menyerah
“Jika tidak dikendalikan, upaya Beijing dapat mengakibatkan penyusutan tajam kebebasan berekspresi global,” sambungnya.
Pernyataan itu muncul di tengah kontroversi mengenai upaya China untuk memperluas jejak global media yang dikendalikan pemerintah, terutama ketika persaingan geopolitik antara Beijing dan Washington semakin meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Meski begitu, Kedutaan Besar China di Washington tidak memberikan pernyataan apapun terkait masalah tersebut.
Pada Juli lalu, Beijing telah menanggapi komunike NATO yang menuduhnya melakukan kebijakan yang bersifat memaksa dan menyebarkan disinformasi, dengan mengatakan pernyataan tersebut mengabaikan fakta-fakta dasar, dengan sengaja mendiskreditkan China dan mendistorsi kebijakannya.