Butuh Informasi soal Kematian Fernando Villavicencio, AS Tawarkan Hadiah Rp15,4 Miliar
Amerika Serikat (AS), menawarkan hadiah bagi siapa pun yang bisa memberikan informasi secara detail mengenai dalang pembunuhan Fernando Villavicencio.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Daryono
Lalu pada bulan Februari, calon Wali Kota Puerto Lopez, Omar Menendez, dibunuh saat berkeliling di kota.
Ia dibunuh pada malam pemilihan wali kota di Ekuador.
Namun, sejauh ini, penembakan seorang calon presiden di sebuah acara publik di ibu kota adalah serangan paling berani.
Serangan tersebut merupakan bukti besarnya kekuatan geng yang ada di Ekuador.
Sebenarnya, Ekuador secara historis merupakan negara yang relatif aman dan stabil di Amerika Latin.
Sayangnya, kejahatan meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Hal inii dipicu oleh meningkatnya kehadiran kartel narkoba Kolombia dan Meksiko, yang menyusup ke geng kriminal lokal.
Polisi di negara tersebut mengatakan sejauh ini mereka telah menahan enam warga negara Kolombia sehubungan dengan kematian Villavicencio, tetapi mereka masih berupaya mencari tersangka lainnya.
Sementara itu, ini bukan pertama kalinya AS menawarkan imbalan atas informasi kejahatan yang dilakukan di negara lain.
Pekan ini mereka menawarkan hadiah hingga 5 juta dolar AS (Rp Rp77,4 Miliar) untuk membantu menemukan Abukar Ali Adan, wakil pemimpin kelompok militan al-Shabaab yang berbasis di Somalia.
Tahun lalu, Badan Pemberantasan Narkoba AS juga menawarkan imbalan uang yang sama bagi informasi soal kelompok kejahatan terorganisasi asal Irlandia, yaitu Kinahan.
(Tribunnews.com/Deni)