Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suplier Senjata ke Ukraina: Armor Barat Gagal di Perang Lawan Rusia, Terlalu Lembek Buat All Out War

anyak kendaraan lapis baja Barat tidak berfungsi di perang Rusia dan Ukraina karena dibuat bukan untuk tujuan dengan tipikal perang tersebut

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Suplier Senjata ke Ukraina: Armor Barat Gagal di Perang Lawan Rusia, Terlalu Lembek Buat All Out War
RUSSIAN MINISTRY OF DEFENCE
Rusia merilis foto tank-tank Ukraina yang hancur di hari-hari pertama serangan balasan dimulai. Rusia memasang banyak ranjau untuk melumpuhkan tank-tank Ukraina yang dipasok Barat untuk kemudian menghujaninya dengan serangan artileri. 

Suplier Senjata ke Ukraina: Armor Barat Gagal di Perang Lawan Rusia, Terlalu Lembek Buat All Out War

TRIBUNNEWS.COM - Armor buatan Barat gagal di Ukraina dalam perang melawan Rusia karena tidak dirancang untuk menahan konflik dengan intensitas seperti perang tersebut.

Analisis itu dilontarkan, Taras Chmut, seorang analis militer yang mengepalai Come Back Alive Foundation dilansir The Wall Street Journal.

Come Back Alive Foundation adalah lembaga yang mengumpulkan dana untuk membeli dan menyediakan senjata dan peralatan ke Ukraina.

Baca juga: Helikopter Ka-52 Alligator Rusia Rontok Kena Manpads RBS-70 Ukraina, Dari 100 Kini Tinggal 25 Unit

Dalam pengakuannya, Taras Chmut mengatakan kalau banyak kendaraan lapis baja Barat tidak berfungsi di perang Rusia dan Ukraina karena dibuat bukan untuk tujuan dengan tipikal perang tersebut.

"Lapis baja Barat dibuat bukan untuk perang Ukraina (yang bertipikal), perang habis-habisan. Tetapi (dibuat) untuk konflik dengan intensitas rendah atau sedang," katanya.

“Jika Anda melakukan serangan massal, hal itu tidak akan berhasil,” sambungnya.

Berita Rekomendasi

Chmut menyarankan, sekutu Barat Ukraina seharusnya mengalihkan fokus mereka untuk menyediakan sistem yang lebih sederhana dan lebih murah, namun dalam jumlah yang lebih besar.

"Persenjataan murah-meriah dalam jumlah banyak ini telah berulang kali diminta oleh Ukraina," tulis laporan The Wall Street Journal.

Tentara memegang tank M1 Abrams AS selama latihan mekanis Angkatan Darat Finlandia
Tentara memegang tank M1 Abrams AS selama latihan mekanis Angkatan Darat Finlandia "Arrow 23" di area penembakan dan pelatihan Pohjankangas di Niinisalo, Finlandia, pada 4 Mei 2023. Unit dari angkatan darat Inggris, Latvia, Lituania, Estonia dan Amerika Serikat akan berpartisipasi dalam latihan tersebut. (Antti Aimo-Koivisto / Lehtikuva / AFP)

Kombinasi Artileri dan Ranjau, Canggihnya Tank Abrams Tak Mempan 

Terlepas dari komentar Chmut, beberapa sistem canggih Barat yang diterima Ukraina dirancang dengan mempertimbangkan pertempuran dengan intensitas tertinggi.

Pertimbangan saat membuat peralatan tempur itu adalah skenario NATO akan berhadapan langsung dengan pasukan Soviet.

"Kendaraan tempur infanteri Bradley buatan AS dan tank tempur utama Abrams dibuat khusus untuk melawan pasukan darat Soviet," tulis ulasan tersebut.

Namun seperti sistem lapis baja lainnya, mereka rentan terhadap artileri dan ranjau.

Artileri dan ranjau adalah dua kombinasi mematikan yang telah terbukti menjadi tantangan menakutkan ketika Ukraina terus menekan jaringan pertahanan Rusia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas