Turki Lancarkan Serangan Udara di Irak Utara setelah Bom Bunuh Diri Hantam Ibu Kota Ankara
Terjadi serangam bom bunuh diri di kawasan Kementerian Dalam Negeri Turki di Ankara. Turki membalas dengan menyerang ke Irak.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: bunga pradipta p
"Operasi udara dilakukan terhadap sasaran teroris di wilayah Metina, Hakurk, Kandil dan Gara di utara Irak pada pukul 21.00 tanggal 1 Oktober dan Organisasi Teroris Separatis (BTO)."
“Sebanyak 20 sasaran, terdiri dari gua, bunker, dan gudang yang digunakan dan dianggap menampung para pelaku teroris, dihancurkan."
Baca juga: Asbes, Bahaya Laten Mengintai Selepas Gempa Dahsyat di Turki
“Banyak teroris yang dinetralisir dengan menggunakan amunisi domestik dan nasional dalam jumlah maksimum dalam operasi yang dilakukan."
“Angkatan Bersenjata Turki yang berasal dari hati bangsa kita yang mulia, akan melanjutkan perjuangan melawan terorisme dengan tekad demi kelangsungan dan keamanan tanah air dan bangsa kita, seperti di masa lalu, hingga tidak ada satupun teroris yang tersisa. "
Mereka menambahkan langkah-langkah sudah diperhitungkan untuk tidak melukai warga sipil dalam serangan itu.
Juru bicara Presiden Recep Tayyip Erdogan menambahkan:
“Dengan operasi ini, organisasi teroris kembali mengalami pukulan besar."
“Seperti yang ditekankan dengan jelas oleh presiden kami, musuh-musuh Turki akan tiba-tiba merasakan tekanan dari pasukan keamanan negara kami pada suatu malam."
“Dalam proses di mana perang melawan terorisme begitu sensitif, efektif dan sukses, sangatlah penting bagi masyarakat nasional dan internasional untuk waspada terhadap aktivitas disinformasi, terutama yang dilakukan oleh organisasi teroris.”
Di Turki, Menteri Kehakiman Yilmaz Tunc mengatakan penyelidikan telah diluncurkan terhadap "serangan teror" tersebut.
“Serangan-serangan ini sama sekali tidak akan menghalangi perjuangan Turki melawan terorisme,” tulisnya di X.
“Perjuangan kami melawan terorisme akan dilanjutkan dengan tekad yang lebih besar.”
Pemboman tersebut, yang pertama kali melanda Ankara dalam beberapa tahun terakhir, terjadi hampir setahun setelah enam orang tewas dan 81 lainnya luka-luka dalam ledakan di jalan pejalan kaki yang sibuk di pusat kota Istanbul pada November tahun lalu.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)