Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Penyanyi Malaysia Alih Profesi Jadi Dukun, Bunuh Anggota Dewan, Berakhir Dieksekusi Mati

Seorang penyanyi asal Malaysia, Mona Fandey, beralih profesi jadi dukun. Namun, ia membunuh seorang anggota dewan.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Kisah Penyanyi Malaysia Alih Profesi Jadi Dukun, Bunuh Anggota Dewan, Berakhir Dieksekusi Mati
The Sun Daily
Mona Fandey, penyanyi asal Malaysia yang beralih profesi menjadi dukun. Ia kemudian membunuh seorang anggota dewan, Mazlan Idris, untuk menguasai harta korban. 

TRIBUNNEWS.com - Mona Fandey, artis asal Malaysia, memutuskan beralih profesi menjadi seorang dukun hingga berakhir menjadi pembunuh sadis.

Wanita bernama asli Nur Maznah Ismail ini sebelumnya adalah seorang penyanyi Pop era akhir 80-an.

Namanya meroket lewat lagu Ku Nyanyikan Lagu Ini.

Tetapi, Mona kemudian memutuskan beralih menjadi dukun setelah disebut-sebut kemampuan bernyanyinya kurang.

Dikutip dari The Sun Daily, kasus pembunuhan yang dilakukan Mona ini bermula saat ia menjanjikan seorang anggota dewan, Mazlan Idris, untuk meningkatkan karier politiknya.

Mona Fandey, penyanyi asal Malaysia yang beralih profesi menjadi dukun. Ia kemudian membunuh seorang anggota dewan, Mazlan Idris, untuk menguasai harta korban.
Mona Fandey, penyanyi asal Malaysia yang beralih profesi menjadi dukun. Ia kemudian membunuh seorang anggota dewan, Mazlan Idris, untuk menguasai harta korban. (Free Today Malaysia)

Baca juga: Cerita Pemuda Boyolali Wujudkan Wasiat Ayah Jadi TNI, Diminta KSAD Dudung Jadi Bintara

Mona mengklaim dirinya pernah membantu politisi dari partai Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu (UMNO).

Berangkat dari situ, Mazlan lantas percaya dan ditawari jimat senilai RM2,5 juta oleh Mona.

Berita Rekomendasi

Mazlan kemudian memberikan uang muka untuk Mona sebesar RM500 ribu.

Setelahnya, Mona mengundang Mazlan ke rumahnya di Raub, Pahang, pada awal Juli 1993.

Mona berdalih hendak mengajak Mazlan untuk melakukan 'ritual' guna meningkatkan karier politik sang politisi seperti yang sudah dijanjikan.

Tak sendirian, Mona melakukan 'ritual' tersebut dibantu oleh suaminya, Affendy Abdul Rahman dan asisten mereka, Juraimi Husin.

Saat 'ritual' berlangsung, Mazlan diminta berbaring telungkup dan menutup matanya.

Karena dibutakan oleh uang, suami Mona, Affendy, langsung membunuh Mazlan dengan cara memenggal kepalanya menggunakan kapak.

Jenazah Mazlan lantas dipotong menjadi 18 bagian dan dibawa ke gudang dekat rumah Mona untuk dikubur.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas