Pasukan Khusus Rusia Mulai Gunakan Drone Canggih FPV Vampir di Ukraina, Bisa Terabas Medan Hutan
Pesawat tanpa awak ini dapat membawa granat mortir RPG-7, seperti PG-7VL, granat anti-tank genggam RKG-3M, dan bahan peledak
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Pasukan Khusus Rusia Mulai Gunakan Drone Canggih FPV Vampir di Ukraina, Bisa Terabas Medan Hutan
TRIBUNNEWS.COM - Angkatan Bersenjata Rusia dilaporkan juga memanfaatkan berbagai modifikasi kendaraan udara tak berawak (UAV) selama operasi militer khusus (istilah Moskow untuk invasi) di Ukraina.
Tujuan penggunaan drone modifikasi tersebut adalah guna melakukan tugas tanpa kehilangan personel militer.
Terbaru, Unit pasukan khusus Rusia yang beroperasi di daerah Svatovo-Kremennaya di Lugansk dilaporkan mulai mengoperasikan drone FPV (first-person view) berjuluk 'Upyr' ('Vampir').
Baca juga: Militer Rusia Sapu Bersih 31 Drone Ukraina dalam Semalam, Pasukan Kiev Gagal Tembus Krimea
Drone tersebut sebelumnya digunakan di unit-unit tempur di Donetsk dan di Graivoron.
UAV ini diklaim ambil bagian dalam kesuksesan tentara Rusia maju hingga sejauh 5 km di wilayah tersebut.
Di Kherson, drone ini juga diklaim sukses menghambat aktivitas kapal Ukraina.
“Menurut militer, drone kami telah berhasil membuktikan kemampuannya dalam pertempuran sengit. Operator 'Upyr', yang bekerja di bawah tembakan, menghancurkan musuh, yang bersembunyi di benteng. Meskipun medan hutan sulit dan perbedaan ketinggian, kemampuan manuver drone memungkinkannya mencapai tempat perlindungan musuh dan target lainnya,” kata perwakilan pembuat drone tersebut dilansir RT.
Pihak pembuat drone menambahkan, pasukan khusus Rusia juga telah berhasil beradaptasi dengan medan hutan dalam pengoperasian UAV tersebut.
Dijelaskan, drone 'Upyr' dikembangkan di Wilayah Sverdlovsk untuk menyerang pasukan Ukraina di mana pertempuran di garis depan paling intens.
Drone vampir ini juga berperan dalam mengganggu pasokan amunisi dan penghancuran kendaraan lapis baja dalam posisi tertutup.
Pesawat tanpa awak ini dapat membawa granat mortir RPG-7, seperti PG-7VL, granat anti-tank genggam RKG-3M, dan bahan peledak fragmentasi yang dibuat oleh militer Rusia langsung di zona tempur.
Tim pengembangan menciptakan transponder udara 'Extender', yang melipatgandakan jangkauan dan daya jelajah drone FPV tersebut.
(oln/sptnk/*)