Anjing Peliharaan Biden, Commander Dipindahkan dari Gedung Putih setelah Gigit Petugas Dinas Rahasia
Anjing kesayangan Presiden Joe Biden yaitu Commander telah dipindahkan dari Gedung Putih.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Anjing kesayangan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, yaitu Commander, telah dipindahkan dari Gedung Putih.
Commander merupakan seekor anjing gembala Jerman berusia 2 tahun yang menggigit seorang petugas Dinas Rahasia minggu lalu, dikutip dari The New Yok Times.
Insiden ini bukan yang pertama kali dilakukan oleh Commander.
Ini adalah kali ke-11 anjing tersebut menggigit penjaga di kompleks Gedung Putih atau di rumah keluarganya di Delaware, dikutip dari BBC.
Direktur komunikasi Biden, Elizabeth Alexander, mengatakan Commander saat ini tidak lagi tinggal di Gedung Putih akibat serangkaian insiden gigitan yang melibatkan anggota staf dan personel Dinas Rahasia.
"Commander saat ini tidak berada di Gedung Putih, sementara langkah selanjutnya sedang dievaluasi,” kata Alexander dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Anjing Peliharaan Joe Biden Kembali Berulah, Agen Dinas Rahasia Jadi Korban ke-11 yang Kena Gigit
Alasan Commander dipindahkan karena Presiden peduli dengan keselamatan para staff.
“Presiden dan Ibu Negara sangat peduli terhadap keselamatan mereka yang bekerja di Gedung Putih dan mereka yang melindungi mereka setiap hari,” kata Elizabeth Alexander.
"Mereka tetap berterima kasih atas kesabaran dan dukungan dari Dinas Rahasia AS dan semua yang terlibat, seiring mereka terus berupaya mencari solusi," tambahnya.
Namun, Alexander tidak mengatakan keberadaan Comander saat ini setelah dipindahkan.
Sebagai informasi, pernyataan Alexander dikeluarkan tak lama setelah CNN melaporkan Commander terlibat dalam lebih dari 11 insiden gigitan yang diakui oleh Dinas Rahasia.
Staf yang digigit oleh Commander mengalami luka yang parah dengan satu gigitan hingga memerlukan perawatan di rumah sakit.
Lalu, gigitan lainnya membuat korban memerlukan perhatian medis dari staf di lokasi.
Email internal yang diperoleh kelompok aktivis konservatif dan dirilis ke publik pada musim panas ini.