Konflik Menyebar, Hizbullah dan Hamas Keroyok Israel
Kelompok Hizbullah ikut membuat keruh situasi di wilayah utara Israel setelah melakukan penyerangan terhadap Israel.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Kelompok Hizbullah ikut membuat keruh situasi di wilayah utara Israel setelah melakukan penyerangan terhadap Israel.
Israel telah melakukan baku tembak dengan kelompok bersenjata Hizbullah di Lebanon, meningkatkan kemungkinan konflik regional yang lebih luas pada hari Minggu.
Dikutip Al Jazeera, kini negara zionis tersebut menghadapi dua kelompok pejuang Islam.
Baca juga: Eks Presiden Rusia Salahkan AS soal Eskalasi Militer Israel vs Hamas Palestina
Sehari setelah serangan mendadak yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel selatan oleh Hamas yang menewaskan sedikitnya 250 warga Israel.
Lebih dari 300 warga Palestina tewas dalam pemboman Israel di daerah kantong Gaza yang terkepung setelah serangan besar-besaran Hamas yang mengejutkan Israel.
Daerah kantong Palestina secara efektif berada di bawah blokade darat, laut dan udara Israel sejak tahun 2007.
Hamas dan faksi-faksi Palestina lainnya menyerukan agar blokade diakhiri dan mengorganisir protes di pagar yang memisahkan wilayah tersebut dari Israel.
Hizbullah, kelompok bersenjata kuat yang didukung oleh Iran, mengatakan mereka telah meluncurkan roket dan artileri berpemandu ke tiga pos di Shebaa Farms “sebagai solidaritas” dengan rakyat Palestina.
Peternakan Shebaa, yang diklaim oleh Lebanon, direbut oleh Israel dalam Perang Enam Hari tahun 1967.
“Dalam perjalanan untuk membebaskan sisa tanah Lebanon yang kami duduki dan dalam solidaritas dengan perlawanan Palestina yang menang dan rakyat Palestina yang teguh, kelompok komandan syahid Haji Imad Moghniyeh di Perlawanan Islam melakukan serangan pada hari Minggu ini, 8 Oktober 2023, menargetkan 3 lokasi pendudukan Zionis di wilayah Peternakan Shebaa Lebanon yang diduduki,” kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Update Perang Israel-Hamas: Kantor Hamas di Menara 14 Lantai Hancur Digempur Jet Tempur Zionis
Militer Israel mengatakan pada hari Minggu bahwa pihaknya menembakkan artileri ke wilayah Lebanon dari mana tembakan mortir lintas batas diluncurkan. Militer Israel mengatakan salah satu drone miliknya menyerang pos Hizbullah di kawasan Har Dov, sebuah kawasan di Shebaa Farms.
Israel mengatakan pasukannya “sekarang menyerang dengan tembakan artileri ke wilayah di Lebanon tempat penembakan dilakukan beberapa menit lalu ke wilayah Israel”.
Pasukan Israel mengatakan mereka “siap menghadapi semua skenario, dan akan terus melindungi keamanan penduduk Negara Israel”.
Tel Aviv telah menguasai Peternakan Shebaa, sebidang tanah seluas 39 km persegi (15 mil persegi), sejak tahun 1967. Baik Suriah maupun Lebanon mengklaim Peternakan Shebaa adalah milik Lebanon.
Kontak Tembak di Ashkelon
Baku tembak terus berlanjut antara pasukan Israel dan pejuang Palestina di Ashkelon dan beberapa wilayah di Israel selatan.
Jet-jet Israel menghancurkan sebuah gedung yang menampung Bank Nasional Islam Palestina, tidak jauh dari tempat siaran langsung Al Jazeera.
Warga Palestina di Gaza telah menerima pesan melalui ponsel mereka dari otoritas Israel, terutama mereka yang tinggal di dekat bagian timur Gaza, untuk segera mengungsi dan pindah ke wilayah yang lebih sentral.
Sebagai tanda bahwa konflik dapat menyebar ke luar Gaza, Israel dan Hizbullah Lebanon saling baku tembak artileri dan roket saat berada di Alexandria, Mesir, dua turis Israel ditembak mati bersama dengan pemandu mereka yang berasal dari Mesir.
Serangan Hamas yang dilancarkan saat fajar pada hari Sabtu merupakan serangan terbesar dan paling mematikan ke Israel sejak Mesir dan Suriah melancarkan serangan mendadak dalam upaya merebut kembali wilayah yang hilang 50 tahun lalu.
Netanyahu telah menjanjikan “balas dendam yang besar”.
Seruan Damai
Uni Emirat Arab mengatakan serangan Hamas meningkat secara ‘serius’
UEA menggambarkan serangan Hamas sebagai “eskalasi yang serius dan serius.”
Kementerian sangat berduka atas hilangnya nyawa warga Israel dan Palestina akibat pecahnya kekerasan, dan menyerukan kedua belah pihak untuk mengurangi eskalasi dan menghindari perluasan kekerasan keji yang memiliki konsekuensi tragis yang mempengaruhi kehidupan dan fasilitas warga sipil,” kata kementerian dalam sebuah pernyataan.
Kementerian tersebut menambahkan bahwa mereka “terkejut” dengan laporan bahwa warga sipil Israel disandera dari tempat tinggal mereka oleh pejuang Hamas.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fiden menyerukan keterlibatan berkelanjutan Istanbul dalam menghentikan serangan Hamas, kata departemen luar negeri dalam sebuah pernyataan.
“Menteri tersebut mendorong keterlibatan Turki yang berkelanjutan dan menyoroti fokus Amerika Serikat yang teguh dalam menghentikan serangan Hamas dan menjamin pembebasan semua sandera,” tambahnya.