Netizen Perlu Hati-hati, Banyak Berita Palsu Seputar Perang Hamas Vs Israel Diduga Banjiri Medsos
Media sosial X (dulu bernama Twitter) dibanjiri dengan video, foto, dan informasi yang diduga menyesatkan tentang konflik Hamas Vs Israel.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Beberapa jam setelah kelompok militan Hamas meluncurkan serangan roket skala besar ke Israel dari perbatasan Gaza Sabtu lalu, jejaring sosial X (dulu bernama Twitter) dibanjiri dengan video, foto, dan informasi yang diduga menyesatkan tentang konflik tersebut.
“Bayangkan jika hal ini terjadi di lingkungan kita, pada keluarga Anda,” tulis Ian Miles Cheong di platform X, sembari memperlihatkan video yang menurutnya menunjukkan militan Hamas membunuh warga Israel.
Berdasarkan catatan Komunitas, fitur X yang memungkinkan pengguna menambahkan konteks ke postingan, menyatakan orang-orang dalam klip tersebut adalah anggota penegak hukum Israel, bukan Hamas.
“Ada lebih dari 50 juta postingan di platform X tentang konflik di Timur Tengah,” kata Elon Musk, pemilik platform X.
Berita palsu yang dibagikan dengan sengaja terkait perang dan konflik Israel-Palestina secara umum juga tersebar di jejaring sosial lain seperti Facebook, Instagram, dan TikTok.
Rekaman Ulang di Platform Media Sosial
Selama beberapa tahun terakhir, pelaku kejahatan telah berulang kali menggunakan platform media sosial untuk menyebarkan disinformasi sebagai respons terhadap konflik di dunia nyata.
Pada 2019, misalnya, Twitter dan Facebook dibanjiri rumor dan hoax setelah India dan Pakistan, dua negara dengan kekuatan nuklir, berada di ambang perang setelah Pakistan menembak jatuh dua pesawat tempur India dan menangkap seorang pilot India.
Baca juga: Siapa Hamas? Sejarah Berdirinya dan Latar Belakang Operasi Banjir Al-Aqsa di Sabtu Pagi
Pekan ini, seorang pengguna platform X membagikan video dengan judul “Lebih banyak kekuatan untuk Anda #Hamas” dan mengklaim cuplikan video tersebut menunjukkan seorang militan Hamas menembakkan meriam roket besar hingga menjatuhkan helikopter Israel.
Baca juga: Serangan Hamas ke Israel Picu Perdebatan Kelompok Muslim di Jerman
Namun, beberapa peneliti langsung menepis video tersebut terkait dengan kekerasan yang dilakukan Hamas terhadap Israel. Mereka mengatakan cuplikan video tersebut berasal dari video game bernama Arma 3.