Pria Chechnya Tikam Guru di Prancis hingga Tewas, 2 Siswa Terluka, Macron Bergegas ke Lokasi
Seorang pria berdarah Chechnya melakukan serangan penikaman di sebuah sekolah di Prancis, seorang guru laki-laki tewas.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria berdarah Chechnya melakukan serangan di sebuah sekolah di Prancis.
Akibat serangan itu, seorang guru laki-laki tewas dan dua orang siswa terluka parah akibat penikaman.
Guru kedua, dilaporkan sebagai guru olah raga, dan seorang penjaga keamanan sekolah berada di rumah sakit karena luka kritis, menurut petugas keamanan setempat.
Serangan itu terjadi sekitar pukul 11.00. BFMTV melaporkan, orang yang dibunuh adalah seorang guru sastra Prancis.
Kejadian ini terjadi di sebuah sekolah kota Arras, Prancis Utara, lapor The Guardian.
Europe 1 melaporkan tesangka penyerangan telah ditangkap.
Pria Chechnya itu rupanya masuk daftar pemantauan polisi karena dinilai berisiko melakukan aksi Islamisme radikal.
Media lokal memberitakan tersangka adalah mantan murid sekolah Gambetta-Carnot.
Baca juga: Siswi Prancis Mengaku Berbohong Setelah Menuduh Samuel Paty Menunjukkan Karikatur Nabi Muhammad
Diketahui, tersangka yang mengenakan berjaket abu-abu membawa pisau dan menyerang orang-orang di halaman sekolah.
Salah satu korban berusaha menjaga jarak dengan berlindung di balik kursi.
Sumber polisi mengatakan kepada Agence France-Presse bahwa pelaku berasal dari wilayah Chechnya, wilayah Kaukasus selatan yang mayoritas penduduknya Muslim di Rusia.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, bergegas menyambangi lokasi kejadian hari itu juga.
Segera setelah Macron tiba, kantor penuntutan anti-terorisme Prancis memulai penyelidikan.
Ratusan polisi dikerahkan di sekitar sekolah dan lingkungan sekitarnya.