Rusia Terus Lancarkan Serangan ke Wilayah Avdiivka Ukraina, 2 Warga Sipil Tewas
2 warga sipil tewas saat Rusia terus melancarkan serangan ke wilayah Avdiivka, timur Ukraina.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Sumber tersebut tidak memberikan rincian kerusakan namun mengatakan kapal induk rudal "Buyan" diserang pada hari Jumat.
Sementara itu kapal induk "Pavel Derzhavin" diserang pada hari Rabu dalam operasi gabungan yang dilakukan oleh Dinas Keamanan Ukraina dan pasukan angkatan laut.
“Setelah ledakan pertama, kapal penyapu ranjau dan penyelam Rusia tidak dapat mengetahui cara kami melakukannya,” kata sumber tersebut kepada Reuters.
"Kapal induk rudal Buyan... hari ini dihantam di rute Sevastopol dengan senjata eksperimental 'Sea Babies' (drone angkatan laut)."
Anton Gerashchenko, Penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, memposting rekaman di media sosial, yang menunjukkan asap muncul dari kapal Rusia di pinggir jalan Sevastopol, Krimea.
Polisi Prancis menyelidiki dugaan keracunan jurnalis TV yang pernah mengecam perang saat siaran langsung
Polisi Prancis sedang menyelidiki dugaan keracunan seorang mantan jurnalis TV pemerintah Rusia yang pernah mengecam invasi Vladimir Putin ke Ukraina.
Marina Ovsyannikova, yang melarikan diri dari Rusia setelah melakukan protes secara langsung itu, kini tinggal dan menetap di Prancis.
Namun baru-baru ini ia melaporkan sakit saat meninggalkan apartemennya di Paris.
Ia kemudian dirawat di rumah sakit setelah menelepon layanan darurat.
Baca juga: Mantan Jurnalis TV Rusia Marina Ovsyannikova Dijatuhi Hukuman 8,5 Tahun Penjara
Ovsyannikova mengatakan dia curiga dirinya diracun, kata kantor kejaksaan Paris, seraya menambahkan bahwa mereka sedang memeriksa apartemennya dan penyelidikan sedang dilakukan.
Ovsyannikova, yang bekerja untuk Channel One, televisi pemerintah Rusia sebelum perang dimulai, menjadi headline internasional pada Maret 2022 lalu.
Ia masuk ke studio membawa poster anti-perang di belakang pembawa berita lain.
"Hentikan perang, jangan percaya propagandanya, mereka berbohong kepada Anda di sini," bunyi tulisan di poster yang dibawa Ovsyannikova.
Ia kemudian didenda 30.000 rubel atas protesnya namun tetap melanjutkan penentangannya terhadap perang.