AS Umumkan Gelontorkan Bantuan untuk Korban Gempa Afghanistan
Amerika Serikat (AS) mengumumkan akan menggelontorkan bantuan untuk korban gempa di Afghanistan senilai $12 juta.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) mengumumkan akan menggelontorkan bantuan untuk korban gempa di Afghanistan.
Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), mengumumkan bantuan kemanusiaan senilai $12 juta untuk membantu para korban gempa bumi Afghanistan, Kamis (12/10/2023).
Sedikitnya 1.200 orang tewas dan banyak desa rata dengan tanah akibat gempa mematikan pada Sabtu (7/10/2023) kemarin.
Lebih dari 2.000 orang terluka, menurut PBB dan pejabat manajemen bencana.
Ada 12 desa dengan lebih dari 1.000 rumah hancur total akibat gempa awal bulan kemarin.
Baca juga: Gempa Afghanistan, Upaya Penyelamatan Berpacu dengan Waktu, Banyak Korban Terkubur Reruntuhan
Gempabumi juga menghantam perekonomian Afghanistan yang telah berjuang dengan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Sejak pengambilalihan Taliban pada tahun 2021, bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan banyak yang berhenti.
AS telah membekukan aset bank sentral senilai $7 miliar ketika pemerintah dibubarkan menyusul penarikan pasukan AS dan Taliban mengambil alih negara itu dengan paksa.
Afghanistan kembali diguncang gempa
Gempabumi kembali melanda Afghanistan barat hanya beberapa hari setelah dua gempa besar di wilayah yang sama.
Gempa magnitudo 6,3 terjadi sekitar pukul 05.10 waktu setempat pada hari Rabu, 28 km utara Kota Herat.
Menurut pejabat kesehatan di Afghanistan, gempa tersebut mengakibatkan lebih dari 100 orang luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit, dikutip dari BBC.
Baca juga: PBB dan Sejumlah Negara Tawarkan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Gempa di Afghanistan
Hingga saat ini, dampak lebih luas dari gempa tersebut masih belum ada informasi lebih lanjut.
Namun sejak gempa pertama, banyak warga yang tidur di tempat terbuka setelah rumah mereka hancur.
Seorang saksi mata di pusat Herat mengatakan dirinya terbangun ketika gempa susulan terjadi.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.