Militer Israel Diterpa Cuaca Buruk dan Desersi Massal, Invasi Besar-besaran ke Gaza Ditunda
Desersi massal tentara Israel terjadi antara tentara dan komandan, karena banyak yang dilaporkan menyatakan enggan untuk berpartisipasi dalam perang
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Militer Israel Diterpa Cuaca Buruk dan Desersi Massal, Invasi Besar-besaran ke Gaza Ditunda
TRIBUNNEWS.COM - Invasi darat Israel ke Jalur Gaza, yang dijadwalkan berlangsung pada akhir pekan kemarin, ditunda pelaksanaannya.
Pejabat Israel, dilansir New York Times pada Minggu, 15 Oktober 2023, invasi darat pasukan pertahanan Israel, IDF, ke Jalur Gaza ditunda selama seminggu karena kondisi cuaca buruk.
Baca juga: Israel Lancarkan Serangan Darat Pertama ke Gaza, Unit Depan Temukan Hal Ini
Menurut laporan tersebut, kondisi cuaca saat ini dapat berdampak negatif terhadap kemampuan Angkatan Udara untuk memberikan perlindungan bagi pasukan yang menyerang wilayah yang terkepung.
Israel telah menjalani persiapan untuk invasi darat ke Jalur Gaza, dengan ratusan ribu pasukan cadangan telah dikumpulkan.
Kabinet perang Israel yang baru dibentuk telah menyetujui operasi tersebut.
Puluhan ribu tentara dilaporkan bersiap untuk menyerang Jalur Gaza.
Baca juga: Bak Kesetanan Gempur Gaza, Israel Kembali Kecolongan: Pesan Hamas Menggema di Billboards Tel Aviv
Konflik Internal antara Militer dan Pemerintah
Selain cuaca buruk, media Ibrani menyoroti hal lain seputar batalnya pelaksanaan invasi darat ke Gaza pada akhir pekan kemarin.
Dilaporkan, terjadi perselisihan antara militer dan pemerintah Israel mengenai seberapa dalam operasi dari dalam Gaza harus dilakukan.
The Cradle melansir, perselisihan berkisar pada apakah Israel harus fokus dalam upaya melemahkan Hamas, atau mengalahkan kelompok perlawanan dan jaringan infrastrukturnya yang luas di wilayah tersebut.
Ehud Olmert, mantan perdana menteri Israel, mengatakan “segala sesuatu yang dapat Anda bayangkan dan lebih buruk lagi” menanti pasukan Israel di Gaza, dan menambahkan bahwa invasi ke jalur tersebut tidaklah “sederhana.”
Sekutu utama Israel, Amerika Serikat (AS) juga mewanti-wanti Israel dalam melaksanakan invasi darat ke Gaza.
Outlet media AS, Bloomberg pada 14 Oktober melaporkan kalau Washington khawatir soal kurangnya strategi yang tepat dan rencana yang koheren untuk invasi darat ke Jalur Gaza tersebut.
Meskipun demikian, negara ini telah menjanjikan dukungan tanpa syarat kepada Israel, dan telah mengirimkan kapal induk kedua ke Mediterania jika terjadi konflik regional yang lebih luas.