Siswa di China Raih Nilai Tinggi, Ayahnya Beri Hadiah 'Bebas Pukulan Selama 1 Bulan'
Seorang anak laki-laki di China meraih nilai tinggi di kelasnya. Sang ayah memberinya hadiah plakat bertuliskan 'Bebas Pukulan Selama 1 Bulan'.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Seorang ayah di China memberikan hadiah 'bebas pukulan selama satu bulan' kepada putranya yang berhasil meraih nilai tinggi di sekolah.
Sang ayah yang diidentifikasi sebagai Zhang, memberikan kepada putranya sebuah plakat karton bertuliskan "Medali emas pembebasan pemukulan" dalam bahasa Mandarin.
Plakat tersebut meniru pengecualian hukuman mati yang biasa diberikan oleh kaisar di China.
Menurut SCMP, dalam sebuah video, Zhang mengaku sering memukuli putranya, biasanya karena bermain video game.
Ia juga menyatakan sering melakukan hukuman fisik untuk mencegah anaknya dari kebiasaan bermain game online.
Jadi ketika anak kecil itu mendapat nilai tertinggi dalam ujian sekolahnya, Zhang memberinya plakat, yang memberinya kekebalan dari pemukulan selama satu bulan.
Baca juga: Ayah di China Menghukum Anaknya, Menggantungnya dengan Posisi Terbalik di Jendela
Namun, plakat tersebut juga menyebutkan, pengecualian tersebut akan dicabut karena pelanggaran prinsip seperti mencuri atau bermain video game.
"Anak saya meminta saya untuk membelikannya satu set mainan rakitan baru-baru ini. Awalnya saya menolak, dengan mengatakan kami punya banyak mainan serupa di rumah," kata Zhang, dikutip dari NDTV.
Ia lalu memikirkan hadiah lain untuk anaknya ketika ia mendapatkan nilai tinggi di sekolah.
“Tetapi ketika dia mengerjakan ujian dengan sangat baik dan menduduki peringkat pertama di kelasnya, saya membuatkan plakat karton sebagai penghargaan dan memberi tahu dia bahwa masa bebas pemukulan ini berlaku selama satu bulan,” lanjutnya.
Baca juga: Ayah di China Tampar Pipi Bayinya sampai Memerah, Lalu Kirim Video Aksinya Itu ke Ibu sang Anak
Zhang juga berniat membelikan mainan yang diminta anaknya jika ia tetap berperilaku baik selama satu bulan.
“Jika dia berkinerja baik selama bulan ini, saya akan membelikannya mainan itu sebagai hadiah,” tambah Zhang.
Kasus orang tua yang memukuli anak mereka di Tiongkok sering kali menjadi viral di dunia maya.
Awal tahun 2023 ini, seorang anak laki-laki melompat dari apartemen lantai lima untuk melarikan diri dari ibunya yang kejam.
Anak berusia enam tahun tersebut melompat dari unit AC eksternal di sebuah bangunan perumahan setelah dipukuli dengan tongkat di dalam rumah.
SCMP memberitakan, anak laki-laki tersebut dilarikan ke rumah sakit dengan luka yang tidak mengancam jiwa.
Namun, dia menderita beberapa patah tulang.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait China