8 Unit Pasukan Khusus Elite Israel yang Dikerahkan ke Gaza, Analis AS: Siap-siap Ditonjok di Muka
Meski Israel punya pasukan dan persenjataan lebih komplet, pertarungan IDF melawan Hamas bisa berlangsung imbang dan sengit.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Delapan Unit Pasukan Khusus Elite Israel yang Dikerahkan Masuk Gaza, Analis AS: Siap-siap Ditonjok di Muka
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengindikasikan kalau mereka telah mengirim pasukan elite ke Gaza untuk mengintensifkan operasi militer serangan darat melawan Hamas.
Herzi Halevi, kepala staf umum Pasukan Pertahanan Israel (IDF), mengatakan indikasi itu dalam pembaruan yang diunggah di Twitter.
"Prajurit dan komandan terbaik IDF kini mengambil bagian dalam serangan di Gaza," kata dia di unggahan tersebut.
Baca juga: Israel Umumkan Fase Baru Aksi Militer Lawan Hamas Dimulai, Lima Ribu Tentara AS Ikut Masuk Gaza
Halevi mengatakan kalau Militer Israel telah memasuki tahap perang berikutnya demi menuntaskan tiga misi besar: memberangus Hamas, mengamankan perbatasan, dan upaya terbaik untuk memulangkan para sandera.
Dilansir BI, berikut adalah unit pasukan khusus militer Israel yang potensial dikerahkan ke Gaza:
Unit Yahalom
Salah satu pasukan yang akan berperan penting saat Israel melakukan perang bawah tanah adalah Unit Yahalom.
Satuan ini berspesialisasi dalam “menemukan dan menghancurkan” terowongan bawah tanah dan tersembunyi serta melakukan misi sabotase, menurut situs web IDF.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu baru-baru ini mengunjungi unit Yahalom, yang dikenal sebagai "musang", dan mengatakan kepada mereka: "Saya mengandalkan Anda. Rakyat Israel mengandalkan Anda," lapor Reuters.
Sayeret Matkal
Unit penting lainnya adalah Sayeret Matkal, “unit pengumpulan intelijen lapangan” Israel.
Mereka melakukan operasi intelijen di belakang garis musuh dan yang terpenting, mereka melakukan misi pembebasan sandera.
Dimodelkan pada SAS Inggris, unit ini mempunyai sejarah yang panjang, terlibat aksi dalam Perang Yom Kippur dan Perang Lebanon Pertama dan Kedua.
"Dalam serangan terakhir, mereka memimpin “serangan jauh ke dalam Lebanon,” menurut IDF.
Kelompok ini terkenal karena perannya dalam serangan bandara Entebbe tahun 1976 di Uganda, ketika pasukan komandonya menyelamatkan 100 warga Israel dari pembajak Palestina.