Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dulu Yunani Pro-Palestina, Kini jadi Sekutu Terdekat Israel di Mediterania Timur

Yunani dulu pro-Palestina kini jadi pro-Israel, posisi yang tidak terbayangkan selama satu dekade lalu dan tampaknya bertentangan dengan opini publik.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Dulu Yunani Pro-Palestina, Kini jadi Sekutu Terdekat Israel di Mediterania Timur
Daniel LEAL / POOL / AFP
Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis berbicara selama pertemuannya dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson (tidak terlihat) di dalam 10 Downing Street di pusat kota London pada 16 November 2021. 

Menurutnya, hubungan Yunani dengan Israel bukan bersifat partisan.

"Persahabatan Yunani dengan Israel bukan bersifat pribadi atau partisan, namun mewakili strategi nasional yang berlangng selama hampir 15 tahun," katanya.

Menurut media Yunani, sejumlah besar pesawat angkut C-17 dan C-130 Amerika Serikat telah ditempatkan di pangkalan udara dan angkatan laut AS di Teluk Souda, di Kreta, dan pangkalan angkatan udara Yunani di Elefsina, dekat Athena.

Baca juga: Benjamin Netanyahu Ogah Gencatan Senjata dengan Hamas, Pasukan Israel Kian Maju ke Kota Gaza

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendengarkan pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden di sela-sela Majelis Umum PBB ke-78 di New York City pada 20 September 2023.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendengarkan pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden di sela-sela Majelis Umum PBB ke-78 di New York City pada 20 September 2023. (Jim WATSON / AFP)

24 Jam Pengeboman di Gaza

Koresponden Al Jazeera, Youmma ElSayed melaporkan mendengar dan melihat suara jet perang, misil, dan asap mengepul dari langit.

Suara tank tanpa henti ditembaki juga terus terdengar.

"Serangan besar-besaran terhadap kamp pengungsi Jabalia hari ini adalah yang terbesar dari pemboman yang terjadi di bagian utara Jalur Gaza," lapornya.

Berita Rekomendasi

Situasi di Rumah Sakit Indonesia yang makin kekurangan bahan bakar adalah sebuah bencana besar.

Para pasien dan korban luka ditempatkan di lantai rumah sakit karena tidak tersedia cukup tempat tidur untuk menampung sejumlah besar korban.

Sementara itu, rumah sakit kekurangan obat-obatan, staf medis dan semua sumber daya medis.

"Mustahil bagi tim-tim ini untuk mengoperasi dan menyelamatkan korban luka yang dibawa ke sana," tambah laporan Youmma.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas