Pengusiran Warga Gaza Dimulai, Israel Tekan Mesir Terima Pengungsi dengan Imbalan Penghapusan Utang
Tekanan ke Mesir itu beriring tawaran dari Israel agar Bank Dunia menghapus utang luar negeri Mesir yang besar sebagai imbalan menampung warga Gaza.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Sekitar 2,4 juta warga Palestina tinggal di Jalur Gaza.
Pada awal perang, banyak dari mereka yang berbondong-bondong menuju penyeberangan Rafah yang ditutup.
Tawaran Netanyahu kepada Sisi muncul setelah Kementerian Intelijen Israel pada 13 Oktober merekomendasikan agar Israel menggunakan alasan perang dengan Hamas untuk secara paksa memindahkan 2,3 juta penduduk Gaza ke Sinai Mesir sebagai pengungsi dan mencegah mereka kembali.
Hal ini, jika benar terjadi, akan merupakan pengulangan Tragedi Nakba tahun 1948.
Baca juga: Para Pemimpin Arab-Eropa Terbelah Soal Gaza di KTT Mesir, Ungkit Tragedi Nakba 1948, Apa Itu?
Ide Lama yang Dicoba Kembali demi Perluasan Permukiman Yahudi
Rencana Israel merelokasi paksa warga Gaza ke Sinai Mesir dibocorkan oleh aktivis Partai Likud untuk mengukur opini dalam negeri Israel dan dunia internasional atas rencana tersebut.
Sebagai catatan, Kementerian Intelijen Israel dipimpin oleh Gila Gamliel dari Partai Likud.
Pada 2010, Gamliel dan Netanyahu meminta presiden Mesir saat itu Hosni Mubarak untuk menerapkan rencana yang sama.
Mubarak menolak gagasan tersebut dan digulingkan pada bulan Januari 2011 menyusul protes jalanan yang diorganisir dan didukung oleh aktivis Mesir yang bekerja sama dengan Departemen Luar Negeri AS.
Netanyahu mengajukan permintaan serupa kepada penerus Mubarak, Mohammad Morsi, pada tahun 2012, namun Morsi juga menolaknya.
Sisi kemudian menggulingkan Morsi pada tahun 2013.
Pada tahun 2014, Netanyahu membuat proposal serupa kepada Sisi di mana Israel akan mencaplok pemukiman di Tepi Barat dan Palestina akan menerima bagian dari Sinai utara.
Gerakan permukiman Israel berupaya untuk merebut kembali Gaza dan membangun kembali pemukiman Gush Katif di sana sejak Perdana Menteri Ariel Sharon memerintahkan evakuasi pemukim Yahudi dari jalur tersebut pada tahun 2005.
Israel terus melakukan pengepungan ekonomi dan militer yang mencekik di Gaza sejak saat itu.
(oln/TC/*)