Reaksi Dunia atas Serangan Israel di Kamp Pengungsi Jabalia: Tidak Manusiawi
Serangan udara Israel terhadap kamp padat penduduk Jabalia di Gaza telah memicu kritik global.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Rentetan serangan udara Israel terhadap kamp pengungsi yang padat penduduk di dekat Kota Gaza telah menuai kecaman dari pemerintah dan sejumlah organisasi kemanusiaan di seluruh dunia.
Serangan pada Selasa (31/10/2023) malam di kamp pengungsi Jabalia menghancurkan beberapa gedung apartemen, Aljazeera melaporkan.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan lebih dari 50 orang tewas dan 150 lainnya luka-luka dalam serangan itu.
Rumah Sakit Indonesia, tempat sebagian besar korban dirawat, membenarkan bahwa lebih dari 50 orang tewas.
Sayap militer Hamas mengatakan pada hari Rabu bahwa tujuh warga sipil yang disandera telah tewas dalam serangan tersebut, termasuk tiga pemegang paspor asing.
“Kami masih menghitung jumlah korbannya,” kata juru bicara Hamas Osama Hamdan kepada Al Jazeera.
Baca juga: Israel gempur kamp pengungsi Jabalia di Gaza, Netanyahu sebut Ini waktunya berperang
“Kami masih berusaha menemukan orang-orang di bawah reruntuhan."
"Mungkin pada akhirnya, besok, kita bisa membicarakan angka pastinya dan mungkin beberapa nama.”
Wael Dahdouh dari Al Jazeera melaporkan pada Rabu sore bahwa Jabalia kembali dilanda serangan udara yang intens.
‘Tidak Manusiawi’
Serangan di kamp Jabalia dikecam oleh beberapa negara serta diplomat utama Uni Eropa, Josep Borrell.
Komisaris Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri menulis di platform media sosial X:
“Saya terkejut dengan tingginya jumlah korban setelah pemboman kamp pengungsi Jabalia oleh Israel.”
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri, Arab Saudi mengutuk sekeras-kerasnya tindakan tidak manusiawi yang dilakukan pasukan pendudukan Israel terhadap kamp pengungsi Jabalia.