Jerman Larang Segala Bentuk Aktivitas Terkait Hamas, Termasuk Demo Pro-Palestina
Jerman mengumumkan segala bentuk aktivitas terkait dengan kelompok militan Palestina, Hamas dilarang di negara tersebut.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Jerman mengumumkan larangan terhadap segala bentuk aktivitas terkait dengan kelompok militan Palestina, Hamas.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (2/11/2023), Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser juga memerintahkan kelompok pro-Palestina dibubarkan karena diduga menyebarkan gagasan anti-Israel dan anti-Semit.
Di Jerman, Hamas dicap sebagai organisasi teroris.
“Hari ini saya sepenuhnya melarang aktivitas organisasi teroris yang bertujuan menghancurkan negara Israel,” kata Faeser, dilansir Al Jazeera.
Aksi demo pro-Palestina di banyak wilayah Jerman telah dilarang dalam beberapa pekan terakhir.
“Semua instrumen hukum majelis harus digunakan untuk mencegah demonstrasi solidaritas terhadap teror Hamas sedini mungkin,” kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman sebelumnya kepada Al Jazeera.
Baca juga: Kejahatan Perang yang Bisa Berlaku dalam Konflik Palestina-Israel, Pengeboman Kamp Jabalia Disorot
Faeser mengatakan dia juga melarang dan membubarkan jaringan Samidoun cabang Jerman, yang menurutnya “mendukung dan mengagungkan” kelompok-kelompok termasuk Hamas.
Dilansir The Times of Israel, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengumumkan bahwa pemerintah mengambil tindakan terhadap kedua kelompok.
Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, Israel tanpa henti membombardir Gaza.
Israel juga memperketat blokade terhadap wilayah tersebut, memutus pasokan bahan bakar dan sangat membatasi akses air, makanan, dan listrik.
Lebih dari 9.000 warga Palestina tewas dalam pemboman tersebut, termasuk 3.760 anak-anak, menurut pihak berwenang di Gaza.
Baca juga: Mampir ke Masjid Agung Binjai, Anies Ajak Jamaah Sholawat Doakan Palestina
Aktivis pro-Palestina di Jerman mengatakan tindakan ini sama saja dengan tindakan keras terhadap warga Palestina dan pembatasan kebebasan berpendapat.
Seorang pejabat Hamas di Lebanon mengatakan langkah tersebut menunjukkan bahwa negara tersebut bermitra dengan Israel dalam kejahatan terhadap rakyat Palestina.
“Hal ini mendorong kita untuk mempertanyakan apakah mentalitas politik Jerman adalah mentalitas Holocaust yang mempengaruhi semua orang dan tidak terbatas pada satu partai atau lainnya,” kata perwakilan Hamas di Lebanon, Osama Hamdan dalam konferensi pers pada hari Kamis (2/11/2023).
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)