Pemimpin Hizbullah Peringatkan Konflik Israel & Hamas Berpotensi Meluas di Timur Tengah
Ia pun menegaskan bahwa Hizbullah tidak takut dengan kekuatan Angkatan Laut AS yang berdiri di wilayah tersebut sejak konflik meletus.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah memperingatkan bahwa konflik antara Israel dan Hamas Palestina besar kemungkinan akan meluas di Timur Tengah.
Hal ini ia sampaikan saat memberikan pidato pertamanya sejak perang Israel - Hamas meletus, Jumat (3/11/2023) dikutip dari Al Arabiya.
Nasrallah mengatakan bahwa Hizbullah memaksa Israel untuk menempatkan pasukannya di dekat perbatasan Lebanon, bukan di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang saat ini diduduki.
"Apa yang terjadi di perbatasan mungkin tampak sederhana namun sangat penting," kata Nasrallah.
Hizbullah juga menyalahkan Amerika Serikat (AS) atas perang di Gaza dan tingginya kematian warga sipil.
Nasrallah menyebut bahwa deeskalasi pada daerah kantong yang terkepung penting untuk mencegah perang regional.
"Anda, orang Amerika, bisa menghentikan agresi terhadap Gaza karena itu adalah agresi Anda. Siapapun yang ingin mencegah perang regional, dan saya sedang berbicara dengan Amerika, harus segera menghentikan agresi di Gaza," kata Nasrallah.
Ia pun menegaskan bahwa Hizbullah tidak takut dengan kekuatan Angkatan Laut AS yang berdiri di wilayah tersebut sejak konflik meletus.
Nasrallah menyebut eskalasi lebih lanjut di sepanjang perbatasan Lebanon antara Israel dan kelompoknya bergantung pada apa yang terjadi di Jalur Gaza.
Hal ini disampaikan Nasrallah bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Israel yang menyebut Negeri Paman Sam bertekad tak menghendaki adanya pihak kedua atau ketiga dalam konflik Israel - Hamas.