Aliansi Rakyat Bela Palestina Sampaikan 6 Sikap: Tuntut Perang Dihentikan serta Boikot Produk Israel
Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di Monas hasilkan 6 sikap merespons serangan tentara Israel di Gaza, Palestina.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina menggelar aksi di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/11/2023) pagi.
Aksi tersebut menghasilkan enam pernyataan sikap merespons serangan tentara Israel di Gaza, Palestina, yang telah menimbulkan ribuan korban jiwa meninggal dunia.
Pernyataan enam sikap itu dibacakan oleh tokoh lintas agama secara bergantian, di antaranya dari Ketua MUI Bidang Kerja Sama dan Hubungan Luar Negeri Sudarnoto Abdul Hakim; Ketua Permabudhi Prof. Dr. Philip K. Wijaya; Dr. Chandra Setiawan; Pdt. Jimmy dari PHDI; dan Ketua MUI Muhammad Cholil Nafis.
Berikut isi pernyataan 6 sikap Aksi Akbar Bela Palestina.
Pernyataan Aksi Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina
Mencermati secara saksama tragedi kemanusiaan atas Gaza, Palestina, akibat agresi kekejaman dan kezaliman Zionis Israel yang telah menimbulkan ribuan korban baik wanita maupun anak-anak, baik tenaga medis maupun wartawan, rusaknya prasarana umum baik sekolah maupun rumah sakit, serta tempat ibadah baik masjid maupun gereja, demi kemanusiaan yang adil dan beradab, kami yang berhimpun dalam Aksi Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina, menyatakan sikap sebagai berikut.
1. Menuntut agar perang segera dihentikan dan agar dilakukan penyelidikan Internasional atas kejahatan kemanusiaan dan perang oleh Israel untuk diajukan ke Mahkamah Internasional.
2. Demi kemanusiaan, perdamaian, dan keadilan kami menentang keras penjajahan Israel atas Palestina dan mengecam keras politik Apartheid, Genosida, Holocaust, serta Terorisme yang terus dilakukan Israel. Maka kami menyerukan kepada pemerintah negara-negara Islam, negara-negara Arab, untuk membatalkan hubungan diplomatik dan atau tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel sampai negara Palestina yang merdeka dan berdaulat berdiri tegak. Sebagai bentuk solidaritas bagi Palestina seyogyanya bangsa Indonesia sebagai bangsa cinta damai dan keadilan memboikot dan tidak membeli produk-produk Israel, dan produk-produk pakaian, makanan, dan minuman yang menyumbang kepada Israel.
3. Kami memberikan apresiasi kepada perserikatan bangsa-bangsa atas keputusan dan resolusinya atas Israel antara lain sebagai pelanggar ham berat. Namun PBB perlu melakukan langkah-langkah tegas dalam menegakkan resolusi-resolusinya dengan menghilangkan kekuatan veto dari negara-negara yang menampilkan standar ganda terhadap masalah Palestina.
4. Kami mendukung dengan penghargaan atas sikap tegas dan konsisten Indonesia yang sejak zaman Presiden Bung Karno hingga sekarang zaman Presiden Joko Widodo terus menolak penjajahan Israel dan mendukung Palestina merdeka, mengapresiasi sikap diplomasi tegasnya yang dilakukan Menlu kita Retno Marsudi baik di forum KTT OKI maupun sidang umum PBB. Kami mendorong pemerintah Indonesia untuk semakin mendorong kolaborasi negara-negara anggota OKI, ASEAN, JCC bersama negara-negara seperti Rusia, China, Bolivia yang mengambil sikap tegas atas Israel.
5. Menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu bangsa Palestina dengan diplomasi hingga demonstrasi opini dana dan doa berharap itu semua dapat membuka nurani dunia dan menyelamatkan kemanusiaan dan akal sehat untuk membantu membuka pintu hati dan kebijakan internasional hadirnya keadilan perdamaian di kawasan timur tengah hingga ke seluruh dunia dengan Palestina merdeka dan enyahlah penjajah Israel dari bumi.
6. Menyerukan kepada umat berbagai agama untuk memanjatkan doa kehadirat Allah yang maha kuasa untuk memberi kekuatan lahir dan batin bagi rakyat Palestina dalam menanggung penderitaan dan mewujudkan kemerdekaan bangsa dan negaranya.