Israel Tangkap Ahed Tamimi, Aktivis Palestina yang Protes di Tepi Barat
Israel menangkap Ahed Tamimi, aktivis Palestina yang protes di Tepi Barat. Ia diduga menghasut kekerasan terhadap pemukim Israel di desa Nabi Saleh.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Israel menangkap aktivis Palestina, Ahed Tamimi (23), yang diduga menyebarkan hasutan di Tepi Barat pada Minggu (5/11/2023).
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan Ahed Tamimi dipindahkan ke pasukan keamanan Israel untuk interogasi lebih lanjut.
Selain Ahed Tamimi, Klub Tahanan Palestina mengatakan sekitar 50 warga Palestina ditangkap oleh pasukan Israel di Tepi Barat dalam penggerebekan itu.
“Ahed, 23, ditangkap dalam penggerebekan di rumah kami,” kata Nariman Tamimi, ibu Ahed Tamimi, kepada Anadolu Agency, Senin (6/11/2023).
Dia mengatakan pasukan Israel menggeledah rumah tersebut dan menyita telepon seluler keluarga tersebut.
Belum ada alasan yang diberikan atas penahanan gadis Palestina tersebut.
Baca juga: Nasib Menteri Israel Amichai Eliyahu Beberapa Jam Setelah Usul Gaza Dibom Nuklir
"Pesan kami kepada kawanan pemukim (Israel) adalah kami menunggu Anda di semua kota di Tepi Barat, dari Hebron hingga Jenin," kata Ahed Tamimi dalam sebuah postingan Instagram yang ditulis dalam bahasa Ibrani dan Arab, sebelum penangkapannya.
Ia menulis kalimat hasutan kekerasan terhadap pemukim Israel dan kegiatan terlarang yang mengancam Israel di kota Nabi Salih.
Ahed Tamimi
Baca juga: Tentara Israel Mundur dari Gaza Utara, Brigade Al-Qassam Hancurkan 24 Kendaraan Militer Musuh
Ahed Tamimi menjadi terkenal pada tahun 2012 karena menghadapi dan melawan seorang tentara Israel untuk membela saudara laki-lakinya yang tangannya digips.
Dia sebelumnya ditangkap pada tahun 2017 setelah videonya menampar dan memukul dua tentara Israel di luar rumahnya di desa Nabi Saleh, menjadi viral.
Ahed Tamimi telah menjadi ikon perjuangan Palestina dan potret besar dirinya dilukis di tembok pemisah Israel dengan Tepi Barat di Betlehem dekat Yerusalem.
Pasukan keamanan Israel telah melakukan penangkapan besar-besaran terhadap warga Palestina yang dicurigai memiliki hubungan dengan kelompok militan Hamas atau menghasut kekerasan, dikutip dari Haaretz.
Lebih dari 150 warga Palestina meninggal dunia di Tepi Barat sejak meningkatnya ketegangan terbaru antara Hamas dan Israel pada Sabtu (7/10/2023).