AS Kecam Menteri Israel yang Bicara soal Serangan Nuklir di Gaza, Sudah Dipecat Netanyahu
Menteri Israel menyuarakan keterbukaan terhadap gagasan melakukan serangan nuklir di Gaza.
Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
"Siapa pun yang berakal sehat akan memahami bahwa komentar tersebut bersifat metaforis," katanya, Minggu.
Benjamin Netanyahu merespons pernyataan Amichai Eliyahu dalam beberapa jam.
Kantornya mengeluarkan pernyataan, komentar Eliyahu tentang senjata nuklir tidak didasarkan pada kenyataan.
Dikatakan militer Israel beroperasi sesuai dengan standar tertinggi hukum internasional untuk menghindari menyakiti orang-orang yang tidak bersalah.
Namun, klaim itu sangat dibantah oleh para pengamat dan advokat di Gaza.
Baca juga: Puluhan Ribu Orang di Jerman Demonstrasi Dukung Palestina, Menuntut Segera Hentikan Genosida di Gaza
Sebagai informasi, Amichai Eliyahu merupakan menteri warisan dari partai ultranasionalis Kekuatan Yahudi.
Meskipun Partai Kekuatan Yahudi adalah anggota pemerintahan koalisi Netanyahu, Eliyahu bukan anggota kabinet perang yang menuntut perang Israel terhadap Hamas di Gaza.
Meski begitu, penangguhan mendadak tersebut tampaknya mencerminkan kekhawatiran Netanyahu atas rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinannya.
Adapun serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 menghantam masyarakat Israel yang sangat terpecah oleh rencana pemerintah, yang merupakan kelompok paling sayap kanan dan konservatif dalam sejarah Israel untuk mengekang kekuasaan peradilan.
Sejak dimulainya perang, Netanyahu telah memperluas pemerintahannya dan kabinet perangnya dengan memasukkan partai berhaluan tengah yang dipimpin oleh Benny Gantz, mantan kepala staf militer dan menteri pertahanan.
Baca juga: Israel Ingin Singkirkan Warga Gaza ke Sinai, Janjikan ke Mesir Hapus Utang-utangnya di Bank Dunia
Benny Gantz juga merupakan saingan politik lama Netanyahu.
Gantz mengatakan, dia meninggalkan barisan oposisi karena rasa tanggung jawab dan demi persatuan nasional.
Diberitakan Al Jazeera, lebih dari 10.000 warga Palestina di Gaza tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober 2023.
Di Israel, jumlah korban tewas pada periode yang sama mencapai lebih dari 1.400 orang.
Pengeboman Israel di Gaza berlanjut saat perang mencapai satu bulan.
Sekjen PBB, Antonio Guterres, mengatakan Gaza menjadi kuburan bagi anak-anak ketika ia memperbarui tuntutan untuk mencapai gencatan senjata yang sulit dicapai.
(Tribunnews.com/Nuryanti)