Korban di Gaza Tembus 10 Ribu, Presiden Iran Bikin Sejarah Datang ke Arab Saudi Guna Bahas Genosida
Presiden Iran akan melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk mengambil bagian dalam pertemuan puncak OKI guna membahas genosida warga Palestina
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Korban di Gaza Tembus 10 Ribu Jiwa, Presiden Iran Bikin Sejarah Datangi Arab Saudi Demi Bahas Genosida
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Iran, Ebrahim Raisi dijadwalkan melakukan perjalanan ke ibu kota Arab Saudi, Riyadh, pada Senin, 13 November 2023 mendatang.
Laporan Kantor Berita Tasnim, Senin (6/11/2023), menyebut kedatangan Raisi ke Riyadh tersebut untuk membahas perang Gaza-Israel dengan para kepala negara Arab.
Baca juga: Damprat Rusia, Iran, dan Korut, Zelensky Sebut Israel Bisa Bertindak di Luar Hukum Internasional
Pertemuan tersebut akan diselenggarakan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atas undangan Kerajaan Arab Saudi selaku ketua KTT Islam saat ini untuk membahas mengenai kejahatan Israel atas genosida terhadap warga Palestina di Gaza.
OKI telah berulang kali mengutuk serangan terhadap warga sipil di Gaza, di mana jumlah korban tewas telah melampaui 10.000 – termasuk lebih dari 4.000 anak-anak menurut pihak kementerian kesehatan Palestina.
Baca juga: Ogah Tampung Warga Gaza yang Diusir Israel, PM Mesir: Kami Siap Korbankan Jutaan Nyawa
Kunjungan Bersejarah
Ini akan menjadi perjalanan pertama Presiden Iran ke Arab Saudi setelah kedua negara mengenyampingkan konflik masa lalu dan memulihkan hubungan diplomatik awal tahun ini berdasarkan kesepakatan yang ditengahi Tiongkok.
Selama beberapa hari terakhir, Raisi melakukan percakapan telepon dengan beberapa pemimpin dunia untuk membahas lebih lanjut perang di Palestina.
Dia pertama kali berbicara dengan Perdana Menteri Norwegia, Jonas Gahr Støre, di mana dia menyambut baik posisi Coppenhagen untuk mengakhiri perang di Gaza dan menekankan perlunya upaya internasional untuk mencabut blokade dan memberikan bantuan ke wilayah ini.
Støre mengatakan selama panggilan telepon kalau Norwegia menyadari peran penting dan efektif Republik Islam Iran di wilayah tersebut.
Presiden Iran juga melakukan panggilan telepon dengan Paus Fransiskus pada Minggu malam.
Paus mengatakan kalau mendukung orang-orang yang tertindas adalah berdasarkan ajaran semua agama Ibrahim.
“Sebagai pemimpin umat Katolik dunia, saya akan melakukan segala daya saya untuk menghentikan serangan-serangan ini dan mencegah lebih banyak perempuan dan anak-anak terbunuh di Gaza,” kata Paus Fransiskus.
Kemarin, presiden Iran melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.
“Pembunuhan massal warga Gaza merupakan kejahatan paling tidak manusiawi di abad ke-21 yang harus segera dihentikan,” kata Raisi.
Sementara itu, Modi menyatakan keprihatinannya atas situasi Gaza dan mengutuk pembunuhan Israel terhadap warga sipil Palestina.
(oln/tsnm/TC/*)